Cara Menyiapkan Biaya Nikah dengan Investasi Reksadana

Punya rencana menikah tapi masih bingung cara siapin dananya? Gak sesusah itu kok sebenarnya. Daripada bingung terus, mending simak dulu tips berikut ini biar kamu tau cara siapin dana nikah lewat investasi reksadana. Yuk, simak caranya disini.

Buat target biaya pernikahan yang kamu inginkan

Pertama, buat perencanaannya terlebih dulu, kamu harus memperkirakan seluruh biaya pernikahan. Setiap orang punya rencana pernikahan yang berbeda – beda. Ada yang mau simple aja, ada yang mau all out. Hal ini mempengaruhi besarnya biaya yang harus dikeluarkan. Jumlah orang yang diundang juga berpengaruh ke biaya.

Berdasarkan data dari bridestory.com, kalau kamu mengundang 500 orang maka biayanya dimulai dari 125 juta rupiah untuk yang paling sederhana hingga 3.5 miliar untuk yang paling mewah. Nah, supaya lebih paham, kita buat contoh perencanaannya ya. Anggaplah kamu ingin menikah sederhana saja dengan biaya sebesar 200 juta rupiah dengan rincian biaya sebagai berikut:

Source: bridestory.com, detik.com

Source: bridestory.com, detik.com

Tentukan target jangka waktu menikah

Setelah tau perkiraan total biayanya, kamu harus punya rencana untuk menabung. Nah, buat tau berapa yang harus ditabung secara rutin hingga 200 juta, kamu perlu punya target kapan uang menikah ini akan digunakan. 

Target masing masing orang berbeda, ada yang ingin menikah 1 tahun, 2 tahun, 3 tahun lagi atau lebih dari itu.  Perbedaan jangka waktu ini yang mempengaruhi jumlah tabungan yang harus disisihkan per bulannya. Pada kasus ini mari kita anggap bahwa kamu berencana menikah 2 tahun dari sekarang.

Hitung tabungan per bulan yang diperlukan berdasarkan investasi yang dipilih

Sekarang anggaplah kamu sudah punya target yaitu biaya menikah sebesar 200 juta dan mau dicapai dalam waktu 2 tahun. Pertanyaan selanjutnya, berapa yang harus disisihkan setiap bulan untuk mencapai target tersebut?

Tentu bila ingin mencapai target dengan lebih pasti maka kamu tidak boleh sembarangan menabung. Kamu harus menabung di instrumen investasi yang cukup stabil. Maksudnya adalah karena waktu yang tersedia cuma 2 tahun, maka investasinya tidak bisa memiliki risiko yang besar. Gimana cara lakuinnya?

Salah satu caranya adalah dengan berinvestasi reksadana. Karena kalau investasi reksadana kamu bisa menyebar ke 3 jenis reksadana berbeda, reksadana saham, obligasi, dan pasar uang. Penyebaran inilah yang membuat investasi kamu jadi lebih stabil.

Lalu, gimana pembagian porsi masing – masing jenis reksadana supaya investasinya bisa stabil? Disini kamu nggak perlu pusing karena sudah ada aplikasi Bibit yang memudahkan kamu membagi reksadananya berdasarkan profil risiko. Kemudian, level risiko seperti apa yang harus dipilih?

Dalam merencanakan pernikahan, pasti tidak mau batal kan karena dananya kurang. Apalagi kalau rencananya dalam waktu yang tidak lama lagi. Artinya kamu tidak bisa menerima investasi dengan gejolak harga yang terlalu besar. Sebab tidak ada banyak waktu untuk pulih bila terjadi penurunan yang besar. Karena ini dana pernikahan lebih cocok ditempatkan pada level risiko konservatif.

Source: Aplikasi Bibit

Source: Aplikasi Bibit

Disini kita akan melakukan simulasi dengan menerapkan porsi pembagian reksadana sesuai alokasi yang ada pada gambar di atas. Sedangkan untuk pemilihan reksadananya sendiri, kita juga menggunakan rekomendasi dari Bibit yaitu Manulife Dana Kas II, Schroder Dana Mantap Plus II, dan BNI-AM Index IDX30. Berdasarkan data tersebut kita bisa mendapatkan return hingga 10,33% selama 1 tahun (Januari 2019 – Januari 2020). 

Hasilnya bisa kita lihat pada tabel di bawah:

*Asumsi return berdasarkan pembagian reksadana rekomendasi Bibit**Asumsi return berdasarkan rata - rata bunga tabungan bank besar di Indonesia (dengan minimum jumlah tabungan 50 - 500 juta)

*Asumsi return berdasarkan pembagian reksadana rekomendasi Bibit

**Asumsi return berdasarkan rata - rata bunga tabungan bank besar di Indonesia (dengan minimum jumlah tabungan 50 - 500 juta)

Simulasi pada tabel di atas membandingkan keperluan tabungan minimal pada reksadana rekomendasi Bibit dibandingkan dengan bunga tabungan bank. Karena reksadana punya rata - rata return tahunan yang lebih besar dari bunga tabungan, maka keperluan tabungan per bulan di reksadana menjadi lebih rendah.

Pada contoh di atas, untuk mengumpulkan 200 juta rupiah selama 2 tahun, kamu perlu menabung setidaknya 8.300.000 per bulannya pada tabungan biasa. Tapi dengan reksadana, kamu hanya perlu menabung 7.200.000 setiap bulan. Nah, jadi lebih ringan kan kalau nabungnya di reksadana?

Oke, sekarang udah tau kan gimana cara ngumpulin uangnya. Jadi kalau udah punya rencana menikah, jangan menunda menyiapkan biayanya ya. Langsung aja nabung lewat bibit.