Mengatasi Kerugian Dalam Investasi Reksadana

shutterstock_796394800.jpg

Banyak orang mau mulai investasi, tapi tidak semua berani take action. Salah satu hambatan terbesar adalah takut risiko kehilangan uang akibat rugi. Semua investasi mengandung risiko dan nggak selalu untung, tapi disini kita kupas kalau risiko tidak semenakutkan itu. Ada cara untuk mengurangi risiko dan tetap investasi dengan tenang.

Kenapa Investasi Bisa Rugi?

Kita harus paham dulu apa penyebab kerugian investasi, spesifik pada reksadana. Kerugian pada investasi reksadana ada 2 yaitu: (1) kerugian permanen dan (2) kerugian sementara.

  • Kerugian permanen terjadi ketika kamu jual reksadana di bawah harga beli. Misalnya, beli di Rp 1000 per unit, dan jual di Rp 900 per unit. Kamu akan merealisasi rugi Rp 100 per unit.

  • Kerugian sementara artinya kerugian tercatat tapi belum terealisasi. Misalnya, reksadana kamu nilainya turun dari Rp 1000 ke Rp 900, namun kamu belum menjualnya. Artinya kerugian Rp 100 per unit hanya catatan saja.

Penyebab dua kerugian tersebut karena naik-turunnya harga reksadana atau sering disebut volatilitas. Simpelnya, volatilitas adalah stabil atau tidaknya pergerakan harga sebuah reksadana. Semakin rendah volatilitas maka, semakin stabil pergerakan harga sebuah reksadana. Sebaliknya, semakin tinggi volatilitas menandakan semakin tidak stabil pergerakan harganya.

Volatilitas Tidak Mencerminkan Masa Depan Harga Reksadana

Banyak investor pemula belum tahu bahwa tinggi-rendahnya volatilitas harga reksadana tidak mencerminkan harga di masa depan. Reksadana dengan volatilitas tinggi bisa saja harganya tetap naik di masa depan, tapi reksadana dengan volatilitas rendah belum tentu harganya naik di masa depan.

“Kenapa bisa begitu?”

Volatilitas hanya mencerminkan pergerakan harga pasar akibat transaksi jual-beli setiap hari sehingga harganya bisa naik-turun.

Sedangkan, masa depan harga sebuah reksadana ditentukan fundamental instrumen pada reksadana tersebut. Misalnya reksadana saham, masa depan harga reksadananya tergantung baik/tidaknya kinerja masa depan perusahaan yang sahamnya ada di reksadana itu. 

Banyak Kerugian Datangnya dari Volatilitas

Tadi sempat dibahas tentang rugi permanen/sementara. Biasanya, reksadana yang volatilitasnya tinggi seperti saham, harga bisa naik-turun dengan ekstrim. Ketika harganya turun, banyak yang ketakutan dan malah jual di bawah harga beli, akhirnya rugi permanen.

Setelah beberapa saat, ternyata harga reksadana naik lagi secara ekstrim. Nah, seandainya tidak menjualnya saat turun, tidak ada rugi permanen kan? Ingat, volatilitas harga hanya sementara.

Sebaliknya, lebih sabar dan memberi waktu untuk harga reksadana naik di masa depan, kita bisa merealisasikan keuntungan tanpa harus mengalami kerugian akibat volatilitas harga.

Asalkan reksadananya punya track record baik dan dikelola manajer investasi yang baik pula, kita bisa bersabar untuk kenaikan harga di masa depan. Yuk, berinvestasi dengan tenang tanpa terganggu volatilitas harian.