3 Alasan THR Kamu Sebaiknya Ditabung ke Reksa Dana Obligasi

Ketupat,  maaf-maafan, dan THR adalah beberapa ikon yang lekat dengan Hari Raya  Idulfitri. Ikon yang terakhir tentu saja yang paling ditunggu karena artinya kamu seperti mendapat ekstra gaji bulanan. Bicara soal uang THR, sebaiknya gunakanlah uang tersebut dengan bijak nggak hanya untuk belanja kebutuhan Hari Raya.

Kamu bisa memulainya dengan melakukan budgeting untuk mencatat  ke mana saja uang THR tersebut dialokasikan. Sebaiknya ada alokasi untuk investasi, di mana kamu bisa mempertimbangkan untuk menempatkannya di Reksa Dana Obligasi (RDO). Kenapa? Berikut alasannya!

1. Yield yang di Atas Deposito Bank dan Inflasi

Yield obligasi pemerintah Indonesia saat ini berada di rentang  6,37% sampai 6,74%  untuk tenor 5-10 tahun.  Yield ini berada di atas rata-rata deposito perbankan Indonesia yang hanya menawarkan bunga sebesar  3,75%. Selain itu, yield ini juga berada di atas inflasi Indonesia sebesar 4,97% YoY berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2023.

Sebelum membahas lebih jauh, kamu bisa pahami apa itu yield di sini! 

2. Yield Indonesia Lebih Menarik dibanding Beberapa Negara Lain

Saat ini, dengan yield sebesar 6,74% untuk obligasi pemerintah dengan tenor 10 tahun, Indonesia berada di peringkat teratas dibandingkan beberapa negara lain yang memiliki peringkat kredit (credit rating) sama dengan Indonesia, yaitu BBB, seperti Filipina, Bulgaria, dan India. Ini dapat dilihat bahwa yield yang ditawarkan di Indonesia lebih tinggi jika dibandingkan dengan yield negara lain.

Berikut beberapa perbandingan yield 10 tahun obligasi pemerintah di Indonesia dengan negara lain:

3. Institusi Keuangan Internasional Bullish Obligasi

Beberapa institusi keuangan internasional seperti  BlackRock dan JP Morgan juga melihat obligasi sebagai investasi yang berpotensi menghasilkan imbal hasil yang baik saat ini. Hal ini juga didukung oleh data-data makroekonomi global seperti Amerika Serikat yang mencatatkan inflasi sebesar 5% YoY pada Maret 2023 (vs Februari 2023 yang tercatat inflasi sebesar 6% YoY). 

Realisasi ini lebih rendah dari ekspektasi konsensus yang memperkirakan inflasi tercatat sebesar 5,2% YoY, sekaligus menandai tingkat inflasi tahunan terendah sejak Mei 2021. Melandainya inflasi berpotensi membuat imbal hasil investasi obligasi menjadi semakin menarik.

Berikut beberapa contoh produk Reksa Dana Obligasi di Bibit dengan alokasi portfolio di obligasi pemerintah. 

Dapat dilihat average yield dalam rentang 5,96% sampai 6,60% pada RDO dalam contoh tersebut berada di atas rata-rata inflasi Indonesia per Maret sebesar 4,97% dan suku bunga acuan BI sebesar 5,75%.

Writer: Tim Edukasi

Disclaimer: Konten dibuat untuk tujuan edukasi dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/menjual reksa dana/produk tertentu.