Bibit Monthly Mei 2023: Obligasi Jadi Rebutan, Mau Ikutan?

Bank Indonesia (BI) tetap mempertahankan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 5,75% pada Mei 2023. Keputusan tersebut sejalan dengan ekspektasi konsensus. Artinya, BI telah menahan suku bunga acuan sebesar 5,75% selama 4 bulan berturut-turut sejak Februari hingga Mei 2023.

Ekspektasi terhadap The Fed untuk mengambil sikap dovish alias menghentikan kenaikan suku bunga acuan semakin menguat, yang berpotensi diikuti bank sentral negara lain termasuk Indonesia. Memuncaknya suku bunga acuan berpotensi membuat instrumen obligasi menjadi salah satu investasi yang diincar oleh investor. 

Hal ini juga terefleksi dari obligasi pemerintah Indonesia yang menjadi ‘rebutan’ dalam beberapa waktu terakhir. Setidaknya ada beberapa hal yang menjadi bukti antara lain: 

1. ST010 yang habis sebelum masa penawaran berakhir

Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang ditawarkan khusus untuk investor ritel ini juga diburu hingga habis sebelum masa penawarannya berakhir. Apakah kamu juga ikutan ‘war’ dan memburu ST010 ini? ST010 awalnya ditawarkan dari 12 Mei - 7 Juni 2023, tetapi pada 24 Mei sudah ‘ludes’ berdasarkan kuota awal sebanyak Rp10  triliun.

Rinciannya sebagai berikut:

  • Kuota awal nasional ST010-T4 sebesar Rp3  triliun sudah habis diborong investor. Pemerintah pun telah menutup penjualan SBN syariah dengan tenor 4 tahun tersebut. 

  • Kuota awal nasional ST010-T2 sebanyak Rp7,5 triliun sudah habis. Namun, tidak perlu khawatir karena selanjutnya pemerintah akan menambah kuota tambahan Rp20 miliar setiap satu jam sekali. Jadi, buat kamu yang tertarik beli atau nambah ST010-T2, masih bisa rebutan dan ‘war’, ya!

2. Bid-to-Cover Ratio Lelang SBN yang semakin tinggi

Total penawaran yang masuk (bid) pada lelang Surat Berharga Negara (SBN) konsisten tetap tinggi dibandingkan dengan mulai menurunnya total penawaran yang diterima (dimenangkan). Pada Mei 2023, terdapat 2x lelang SBN dengan total penawaran yang masuk mencapai Rp106 triliun. Sementara total penawaran yang dimenangkan hanya Rp24 triliun. 

Hal ini mengakibatkan Bid-to-Cover Ratio (rasio antara penawaran masuk dengan penawaran yang dimenangkan) mencapai lebih dari 4x, lebih tinggi dibanding pada dua bulan sebelumnya (Maret-April 2023) yang berada di bawah 3x. Hal tersebut tercermin dari gambar di bawah ini!

3. Total Dana Asing yang masuk hingga Rp60 triliun sejak awal tahun

Dari awal bulan hingga 25 Mei 2023 (MtD), total dana asing yang masuk (foreign inflow) ke obligasi pemerintah Indonesia mencapai Rp1,79 triliun, melanjutkan inflow dari  April 2023 sebesar Rp2,95 triliun. 

Sementara itu, sejak awal 2023 foreign inflow mencapai Rp59,98 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa investor asing juga ‘berburu’ obligasi pemerintah Indonesia dengan tren foreign inflow yang masih berlanjut sejak awal tahun.

Dari tiga poin tersebut, maka obligasi dapat dipertimbangkan sebagai pilihan investasi. Di samping ST010-T2 yang saat ini dalam masa penawaran hingga 7 Juni 2023, beberapa jenis aset obligasi lain yang dapat dipertimbangkan antara lain Reksa Dana Obligasi dan Obligasi FR. Kedua instrumen investasi tersebut bisa kamu beli di Bibit!

3 Produk Reksa Dana di Bibit dengan Return Tertinggi dalam 1 Bulan Terakhir (Mei 2023)

Dari penjelasan tersebut, apakah kamu sudah siap untuk berinvestasi di instrumen yang disebutkan di atas? Pilih instrumen investasi yang sesuai dengan kemampuan dan tujuan keuangan kamu ya!

Writer: Investment Research Team 

Disclaimer: Kinerja reksa dana berdasarkan data masa lalu, tidak mencerminkan performa di masa depan. Bukan rekomendasi jual/beli aset investasi  tertentu. Hanya untuk tujuan edukasi.