👋Teman Bibit,
Dalam sebulan terakhir, kita sudah mengevaluasi pergerakan pasar dan reksa dana selama 2021 serta cara menyikapi portofolio yang sedang hijau📈 maupun merah 📉 Nah, sekarang ayo kita review semua yang sudah kita pelajari!
Week 1: Evaluasi Perjalanan Investasi di Bibit Sepanjang 2021 ⌛
Di minggu pertama, kita melihat bagaimana kondisi sepanjang 2021, terutama pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang fluktuatif. Namun ternyata pergerakan reksa dana tahun ini masih menunjukkan performa yang cukup baik.
Reksa Dana Pasar Uang (RDPU) stabil mengalami kenaikan dan memberikan imbal hasil hingga 4,8%. Lalu Reksa Dana Obligasi (RDO) tercatat memperoleh imbal hasil mulai dari 2% sampai 8%. Sedangkan performa Reksa Dana Saham (RDS) turut terpengaruh dengan pergerakan IHSG, sehingga imbal hasil dari tiap produk RDS bervariasi mulai dari -1,66% hingga 27,5%.
Week 2: Studi Kasus Ketika Portofolio Reksa Dana Hijau🤩
Di minggu kedua, kita belajar untuk tidak tergesa-gesa menjual reksa dana saat portofolio sedang hijau atau menunjukkan keuntungan. Yang perlu diperhatikan adalah fokus dengan tujuan investasi kamu.
Kalau memang tujuan investasi sudah tercapai, kamu bisa mencoba fokus ke tujuan investasi lain yang belum terwujud. Tapi kalau tujuan investasi kamu masih jauh dan belum tercapai, lebih baik kamu terus melanjutkan investasi dengan nabung rutin sesuai jangka waktu dan tujuan investasi yang sudah ditetapkan.
Buat kamu yang belum memiliki tujuan investasi, ada baiknya kamu mulai mencoba untuk membuat tujuan investasi. Jika punya tujuan, investasi kamu bisa lebih terarah untuk mencapai target. Kamu bisa menggunakan fitur goal setting di aplikasi Bibit untuk membantumu membuat tujuan investasi!
Week 3: Studi Kasus Ketika Portofolio Reksa Dana Merah👀
Minggu lalu, kita memahami bahwa tidak perlu cemas ataupun panik saat portofolio merah. Ingat kembali dengan tujuan investasi kamu, ya! Kalau jangka waktu untuk mencapai tujuan investasi masih panjang, ini justru menjadi kesempatan untuk kamu untuk melakukan pembelian agar bisa memperoleh harga rata-rata yang lebih rendah. Istilahnya, seperti membeli barang bagus dengan harga diskon! Kamu bisa meneruskan investasi dengan nabung rutin atau strategi Dollar Cost Averaging (DCA) agar bisa mendapatkan imbal hasil yang optimal di tengah kondisi pasar yang tidak menentu.
Selain itu, kamu bisa mengatur mindset dengan memperdalam pengetahuan tentang investasi melalui beragam artikel dan kelas investasi reksa dana dari Bibit yang bisa diakses secara mudah dan gratis. Pahami juga kalau naik-turun dalam investasi adalah hal yang wajar, terlebih untuk produk RDO dan RDS. Dengan begitu, kamu bisa lebih tenang dan yakin dalam berinvestasi meskipun portofolio merah.
🎉Kesimpulan
Naik-turun pergerakan pasar sepanjang tahun memang tidak bisa diprediksi, tapi yang paling penting adalah cara kita untuk meresponnya. Sesuaikan tujuan investasimu dengan jangka waktu, budget dan pilihan produk reksa dana yang cocok, serta terus memiliki kemauan meng-upgrade skill dan memperdalam pengetahuan investasi. Dengan mindset yang tepat dan terus fokus pada tujuan investasi, maka kamu tetap bisa percaya diri saat berinvestasi dalam keadaan apapun.
Memasuki tahun yang baru di 2022, bagaimana investasi kamu selama ini? Sudah puas atau makin termotivasi untuk menjadi lebih baik lagi, nih? Yuk kita ulas perjalanan investasi tahun ini lewat Republik Cuan 2021 minggu depan. Simak terus Bibit Weekly setiap Sabtu, ya! 😊
Kabar Indonesia
Bank Indonesia (BI) resmi meluncurkan sistem pembayaran terbaru bernama BI-Fast. Sistem pembayaran ini diklaim akan beroperasi selama 24 jam dalam seminggu, sehingga masyarakat dapat menggunakannya kapanpun dan dimanapun. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan BI-Fast adalah komitmen bank sentral dalam melakukan digitalisasi sistem pembayaran yang dapat digunakan masyarakat dan industri pembayaran.
Menteri Keuangan Sri Mulyani memproyeksikan pertumbuhan ekonomi RI pada kuartal IV 2021 bisa di atas 5%. Sedangkan untuk keseluruhan tahun, pertumbuhan ia ramal di level 3,5%-4%.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan untuk merevisi kenaikan UMP Jakarta 2022 sebesar 5,1% menjadi Rp4.641.854 atau naik sebesar Rp225.667 dari UMP 2021. Anies menilai kenaikan UMP 0,85% terlalu rendah dibandingkan inflasi Jakarta sebesar 1,14%. Pertimbangan lain adalah proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun depan dari Bank Indonesia sebesar 4,7%-5,5%.
Poin penting:
Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan optimisme bahwa pasar akan semakin positif dan pulih dari pukulan pandemi corona. Jadi, kamu pun jangan khawatir terhadap portofolio tabungan reksa dana kamu ya dan terus nabung di Bibit! 😉
Catatan kaki: “Invest for the long haul. Don’t get too greedy and don’t get too scared.” - Shelby M.C Davis.