Apakah kamu pernah merasa gajian hanya numpang lewat? Rasanya gajian baru beberapa hari yang lalu, tapi rasanya sudah kembang kempis dan sudah kangen gajian lagi. Kalau kamu merasa seperti ini, artinya harus ada yang dibenahi dari pengelolaan keuanganmu.
Nggak peduli seberapa besar penghasilan kamu, rasanya akan percuma jika nggak punya pengetahuan dasar dalam mengelola keuangan. Soalnya kalau kamu sudah paham triknya dan mempraktikkannya dengan baik, kondisi apapun nggak akan membuat kamu kehabisan uang sampai hari gajian.
Berikut ini cara basic atur keuangan yang bisa kamu terapkan agar tetap aman sampai hari gajian.
1. Buat Daftar Kebutuhan Sebelum Gajian
Sebaiknya kamu membuat daftar catatan sebelum hari gajian. Alasannya, agar saat hari H gajian, kamu bisa eksekusi dengan cara langsung membayar tagihan dan menyisihkan uang yang kamu alokasikan untuk nabung dan investasi. Soalnya kalau nggak langsung kamu atur sesuai pos, uang tersebut rawan dialokasikan untuk tujuan yang nggak sesuai.
Daftar catatan tersebut berisi detail pengeluaran apa saja yang akan masuk pos spending selama sebulan ke depan. Mulai dari kebutuhan pokok seperti uang makan harian, uang transportasi, sampai tagihan-tagihan wajib seperti KPR, tagihan air dan listrik, sampai zakat atau perpuluhan.
Jangan lupa juga kebutuhan yang sifatnya hiburan seperti nonton, jajan saat weekend hingga kebutuhan yang menunjang hobi kamu. Berikut contoh menulis daftar pengeluaran selama sebulan:
2. Catat Pengeluaran Rutin Harian
Setelah membuat rencana daftar pengeluaran yang dilakukan sebelum gajian, selanjutnya adalah buat catatan harian. Ini adalah catatan yang akan membantu kamu melakukan melacak spending habit yang kamu lakukan setiap harinya. Kamu bisa membuat catatan ini secara manual di notes favoritmu atau menggunakan bantuan aplikasi yang sekarang bisa dengan mudah kamu download di ponselmu.
Dengan mencatat secara rutin setiap hari, kamu akan tahu pos mana yang paling besar dan spending apa yang mungkin tidak sesuai dengan rencana awal. Misalnya, kamu terlalu banyak memesan layanan pesan antar padahal opsi membawa bekal jauh lebih murah. Atau, opsi naik transportasi umum ternyata membantu kamu berhemat. Berikut adalah contoh catatan harian!
2. Cara Mengatur Gaji dengan Mengevaluasi Pengeluaran di Akhir Bulan
Evaluasi di akhir bulan bertujuan untuk melihat apakah kamu konsisten dengan catatan budgeting yang sudah kamu buat. Soalnya, nggak jarang nominal-nominal kecil yang kamu anggap sepele bisa merusak budget yang sudah kamu buat. Misalnya, menurut kamu beli makanan layanan pesan antar “hanya” menghabiskan Rp50 ribu sehari. Tapi kalau itu kamu lakukan hampir setiap hari, bisa-bisa menguras kantong.
Jadi, catatan rutin harian itulah yang akan membantu kamu melakukan crosscheck, apakah kamu sudah sesuai rencana di awal atau nggak sesuai alokasinya. Perlu diingat, setiap orang punya kebutuhannya sendiri, sehingga catatan yang dibuat setiap orang tidak akan sama. Trial and error dalam mencatat juga kerap terjadi. Yang pasti jangan menyerah dan tetap konsisten melakukannya. Berikut contoh catatan evaluasi di akhir bulan!
Kesimpulan
Mencatat details pengeluaran sebulan membantu kamu menghitung berapa kebutuhan setiap bulan. Jangan sampai “Besar Pasak Daripada Tiang” ya!
Dengan catatan harian, kamu akan tahu pos mana yang tidak sesuai dengan spending yang sudah dialokasikan sebelum gajian. Sehingga kamu bisa menyesuaikan di bulan berikutnya.
Catatan setiap orang berbeda. Hal ini mengacu pada penghasilan dan kebutuhan yang tentunya berbeda-beda
Trial and error dalam mencatat adalah hal yang wajar. Evaluasi adalah cara kamu untuk tetap on the track, untuk melihat selisih antara penghasilan dan pengeluaran.
Tetap konsisten mencatat karena hal ini akan membantu kamu untuk menuju kesehatan finansial. Nggak cuma untuk saat ini, tapi juga untuk masa depan
Sudah siap menerapkan cara-cara basic di atas? Kalau sudah, selamat ya! Semoga kamu semakin konsisten dan nggak ada perbedaan antara rencana vs realita. Sebaliknya, buat kamu yang belum menerapkan cara basic ini, semangat memulai. Jangan lupa juga terus konsisten menyisihkan uangmu untuk nabung reksa dana di Bibit. Kamu bisa mulai berinvestasi reksa dana di Bibit lho, bisa mulai dari Rp100 ribuan.
Writer: Tim Edukasi