Sebelum menikah, bertahun-tahun ngekos. Sekarang sudah menikah, tinggal di pondok mertua indah alias numpah di rumah mertua. Rasanya ingin punya rumah sendiri. Rumah idaman untuk dihuni yang menjadi tempat bernaung seluruh keluarga dari panas terik dan hujan badai. Sudah berusaha mengumpulkan uang, tetapi belum juga cukup. Maklum, harga rumah mencapai ratusan juta rupiah per unit. Harga rumah subsidi saja paling murah sekitar Rp 150 jutaan.
Itulah yang dirasakan Doni saat ini, karyawan yang bekerja di perusahaan IT dengan gaji Rp 6 juta per bulan. Doni memiliki keinginan membeli rumah seharga Rp 500 juta di kawasan Gading Serpong. Tapi Doni galau, “apa iya gue bisa beli rumah 500 juta dengan gaji 6 juta?”
Cara mengatur keuangan yang selama ini Doni lakukan sih memang sudah benar. Tetapi sebaiknya tidak dalam bentuk tabungan, melainkan investasi.
Menabung di bank bunganya kecil. Rata-rata 0,25% sampai 2% per tahun. Sementara laju inflasi berkisar 3% hingga 5% per tahun. Alih alih simpanan bisa bertambah, yang ada malah berkurang karena tergerus inflasi. Belum lagi potongan biaya administrasi setiap bulannya.
Kalau begini, apakah bisa kalau Doni menabung terlebih dahulu untuk mendapatkan Rp 500 juta sebelum akhirnya membeli rumah? Adakah cara cepat untuk menabung dan menghasilkan Rp 500 juta tanpa perlu khawatir harga rumah akan terus melambung sehingga imbal hasil yang diperoleh dari menabung tidak tergerus dengan persentase kenaikan harga rumah?
Pertama, ada cara yang paling sering digunakan orang yaitu dengan mengambil KPR dari bank. Dengan cara ini, kamu bisa memiliki rumah dulu, tapi bisa dibayar dengan cicilan yang lebih ringan. Tapi jangan lupa, meski bisa cicilan, KPR juga perlu Down Payment di awal. Untuk memudahkan perhitungannya, yuk, kita simulasikan KPR sebagai berikut:
Harga Rumah: Rp500.000.000
DP: Rp100.000.000
Suku Bunga: 8,5% fixed 3 Tahun
Apabila kita memasukan informasi di atas ke simulasi KPR bank (gambar di bawah), maka kita bisa mengetahui berapa besar cicilan yang harus dibayar setiap bulannya.
Dengan DP (Down Payment) 100 juta Rupiah, apabila kita ingin mencicil sisanya selama 10 tahun, maka cicilan per bulan nya adalah sekitar 3,9 juta Rupiah. Namun, jika ingin lebih cepat lunas, kamu bisa memperpanjang cicilannya atau memperbesar uang DP di awal.
Nah, cara KPR nya cukup sederhana. Tapi kalau uang DP juga dirasa terlalu berat buat ngumpulinnya, nggak usah pusing, kita bisa memanfaatkan reksadana untuk mencapainya. Gimana sudah kebayang belum? Kalau belum, yuk simak strateginya!
Persiapan Down Payment (DP) dengan Reksadana
Menabung di reksadana bisa menjadi salah satu alternatif. Pasalnya, reksadana bisa memberikan imbal hasil yang lebih tinggi dari deposito dan bisa disesuaikan tenor waktunya.
Misalnya Doni mau DP sebesar Rp 100 juta. Pertama kita tentukan dulu, kapan Doni mau mulai membeli rumah dan mencicil. Bisa jadi 3, 4, atau mungkin 5 tahun dari sekarang.
Kamu bisa merencanakan ini melalui fitur Goal Setting yang ada pada aplikasi Bibit. Gambar di atas adalah contohnya. Sebelah kiri adalah simulasi kalau kamu mau mulai DP rumah 5 tahun dari sekarang, dan sebelah kanan kalau mau 4 tahun. Semakin lama waktunya, semakin ringan tabungan yang harus disisihkan per bulan, yang pasti harus disesuaikan dengan kemampuan setiap orang.
Kalau sudah punya pilihan jangka waktunya, sisanya kamu tinggal nabung rutin aja. Pemilihan reksa dana dan porsinya sudah dipilihkan yang terbaik oleh aplikasi Bibit
Dari ilustrasi di atas, terlihat bahwa investasi di reksadana secara rutin meski dalam jumlah yang tidak terlalu besar dapat digunakan sebagai solusi untuk mempersiapkan dana pembelian tempat tinggal. Penting untuk selalu memperhatikan tujuan, profil risiko dan jangka waktu investasi dalam memilih jenis reksa dana. Ingat juga untuk selalu disiplin, jangan terpengaruh fluktuasi sesaat tapi fokus pada tujuan investasi.
Sekarang, kamu tinggal mulai merencanakan seperti apa rumah kamu, berapa nilainya, berapa lama dari sekarang mau mulai mencicil. Kalau sudah siap, tinggal klik tombol di bawah untuk mulai nabung DP-nya di Bibit!