Siapa yang nggak suka gaji naik? Hal ini pasti menjadi momen yang sering dinanti banyak orang, terutama yang bekerja sebagai karyawan kantoran.
Kabar baiknya, berdasarkan survei upah (Salary Survey 2023) oleh Robert Walters Indonesia yang dilansir dari Katadata, 82% perusahaan mengungkapkan siap memberikan kenaikan gaji kepada pegawai. Kebanyakan perusahaan menjadikan inflasi sebagai alasan untuk menaikkan gaji. Dengan catatan, kebanyakan kenaikan gaji lebih tinggi berpotensi diperoleh bagi karyawan yang memiliki posisi serta kompetensi khusus.
Namun hasil survei ini bisa jadi angin segar bagi pekerja. Gaji naik memang hal yang menyenangkan! Tapi sayangnya yang sering kali terjadi ketika penghasilan naik, kok rasanya malah semakin boncos ya? Uangnya habis begitu saja.
Alasan Kenapa Uang Cepat Habis Padahal Gaji Naik
Beberapa alasan yang mungkin menjadi penyebab uang cepat habis meskipun penghasilan meningkat, antara lain:
Perubahan Gaya Hidup (Lifestyle) yang Lebih Tinggi
Karena penghasilan naik, banyak orang merasa ingin mengubah gaya hidup menjadi lebih baik dan lebih tinggi. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan hal ini, asalkan perubahan gaya hidup tidak membuat pengeluaran jadi boros. Misalnya jadi sering impulsif (impulsive buying) beli barang branded buat naikin gaya hidup, padahal mungkin kamu belum terlalu membutuhkannya.
Self Reward yang Berlebihan
Hampir sama dengan poin kenaikan lifestyle. Memang tak ada salahnya juga dengan self reward, selama tidak dilakukan secara impulsif alias membeli sesuatu tanpa pikir panjang. Misalnya, coba pikir dulu hingga 3 hari ke depan sebelum membeli barang. Bisa jadi nanti lupa dan akhirnya tidak jadi membeli karena merasa memang nggak butuh dan lapar mata saja.
Pengeluaran Lebih Besar Dibandingkan Kenaikan Penghasilan
Misalnya nih, kenaikan penghasilan tahun ini sebesar 20%. Tapi pengeluaran kamu malah justru naik 25%. Jadi perlu diperhatikan juga dari segi pengeluaran ya! Usahakan agar pengeluaran kamu tidak melebihi dari kenaikan gaji.
Tidak Punya Tujuan Keuangan
Karena tidak punya tujuan keuangan yang jelas dan ingin dicapai, banyak orang akhirnya cenderung menggunakan uang sesuka hati tanpa pikir panjang. Akibatnya, malah menjadi boros dan tidak menabung.
Tips Nabung Lebih Banyak Setelah Naik Gaji
Supaya dompet nggak ‘boncos’ dan tetap bisa cuan, ada 2 hal utama yang bisa kamu lakukan:
1. Mengatur Mindset
Mengatur mindset yang tepat menjadi penting agar tidak boros. Hal yang perlu diingat adalah jika semua kebutuhanmu sudah bisa dipenuhi dengan nominal gaji sebelumnya, maka ketika penghasilan naik sebenarnya kita tak perlu untuk menaikkan pengeluaran. Kenaikan gaji justru bisa kita manfaatkan untuk menambah alokasi nabung, supaya tujuan keuangan dan impian di masa depan dapat terwujud!
2. Wajib Budgeting
Dari alasan penyebab uang cepat habis meskipun penghasilan sudah meningkat sebelumnya, kita bisa melihat bahwa budgeting menjadi hal yang esensial untuk dilakukan. Coba buat daftar pengeluaran terlebih dahulu. Kamu juga bisa mengevaluasi kebiasaan dan pola belanja selama beberapa bulan terakhir. Lihat mana pengeluaran yang sebenarnya bisa dipangkas dan mana yang jadi prioritas.
Setelahnya, kamu bagi budgeting alokasi gaji dengan memisahkan antara uang yang disisihkan untuk tabungan atau investasi, kebutuhan sehari-hari, dan juga gaya hidup. Jadi kamu punya panduan dan mengatur skala prioritas untuk pengeluaran bulanan supaya nggak boros. Tentunya alokasi ini bisa kamu sesuaikan lagi ya dengan kebutuhan dan juga budget yang dimiliki!
Baca Juga: Tips Alokasi Gaji untuk Nabung Reksa Dana hingga Cicilan
3. Gaji Naik, Waktunya Nabung Lebih Banyak!
Daripada naikin jumlah pengeluaran, ada baiknya kita coba menaikkan alokasi nabung dari sebelumnya. Soalnya semakin banyak dana yang disisihkan buat nabung, maka semakin cepat tujuanmu untuk terwujud.
Contoh: Teja seorang karyawan di tahun lalu punya penghasilan sebesar Rp6 juta per bulan. Lalu di tahun ini, penghasilannya naik dari kantor menjadi Rp7 juta per bulan. Lalu Teja juga ada pekerjaan sampingan sebagai editor yang menambah penghasilannya sebesar Rp1 juta per bulan. Simulasinya sebagai berikut:
Simulasi di atas ini hanya contoh, tentunya kamu bisa menyesuaikannya dengan budget yang dimiliki. Namun berdasarkan perhitungan tadi, bisa terlihat dengan menambah porsi nabung maka semakin besar jumlah tabungan yang terkumpul di akhir tahun! Apalagi jika uang tersebut diinvestasikan ke instrumen yang memiliki potensi keuntungan! Tentu uangmu makin bisa bertumbuh.
Reksa dana bisa menjadi pilihan lho! Apalagi terdapat banyak jenis reksa dana, mulai dari Reksa Dana Pasar Uang (RDPU), Reksa Dana Obligasi (RDO), dan Reksa Dana Saham (RDS). Semua bisa disesuaikan dengan profil risiko dan juga jangka waktu tujuan keuanganmu!
Kamu bisa berinvestasi reksa dana di Bibit yang sudah mendapat izin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Ada ratusan produk reksa dana yang bisa kamu pilih dari berbagai Manajer Investasi yang terpercaya!
Writer: Tim Edukasi