Investor Surat Berharga Negara (SBN) menunjukkan pertumbuhan yang sangat pesat di tengah pandemi. Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada 2020, tercatat ada 460.372 orang yang menjadi investor SBN. Namun, pada Maret 2022 jumlah investor SBN naik menjadi 672.242 orang.
Bahkan jika kita melihat data mulai dari 2019, kenaikan jumlah investor SBN hingga Maret 2022 mencapai dua kali lipatnya! Pada 2019, jumlah investor SBN hanya 316.263 orang. Artinya, ada kenaikan yang cukup signifikan, yakni bertambah sekitar 355 ribu investor dalam 3 tahun terakhir. Hal ini menandakan bahwa kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya berinvestasi juga semakin meningkat.
Berita baik lainnya, kaum millennials pun nggak mau kalah nih. Pada 2022 ini, pembelian salah satu jenis SBN Obligasi Negara Ritel (ORI021) pada Januari-Februari lalu didominasi oleh millennials! Dari data Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), kaum millennials yang merupakan kelahiran tahun 1980 - 2000 mendominasi jumlah investor ORI021 dengan persentase sebesar 40,7%.
Lalu pada peluncuran Sukuk Ritel (SR016) di Februari-Maret 2022, 41,31% dari total investornya adalah generasi millennials. Persentase tersebut setara dengan 18.416 orang. Ini merupakan angka terbesar sepanjang penerbitan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Ritel dengan platform e-SBN. Total investasi dari millennials mencapai Rp 3,57 triliun atau 19,41% dari total penjualan SR016.
Baca Juga: Bedanya SBN Konvensional dan Syariah
Data tersebut menunjukkan antusiasme dari generasi muda Indonesia untuk mulai berinvestasi juga sangat tinggi. Apalagi, SBN merupakan instrumen investasi yang aman dan minim risiko karena diterbitkan langsung oleh pemerintah Indonesia. Berbagai keunggulan SBN yang bisa dinikmati para investor di antaranya adalah:
Pembayaran kupon dan pokok SBN dijamin 100% oleh negara melalui Undang-Undang. Kupon adalah imbal hasil atau return yang akan diberikan setiap bulannya kepada investor.
Imbal hasil SBN lebih tinggi dari rata-rata bunga deposito bank BUMN.
Pajak lebih rendah dari deposito bank (Pajak deposito 20%, sedangkan pajak SBN 10%).
Bisa menjadi investasi yang menghasilkan passive income karena kupon imbal hasil dibayarkan setiap bulan.
Ikut berkontribusi dalam pembangunan negara. Sebab penerbitan SBN dimanfaatkan untuk membiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
SBN terdiri dari beberapa produk diantaranya adalah Obligasi Negara Ritel (ORI), Savings Bond Ritel (SBR), Sukuk Tabungan (ST) dan Sukuk Ritel (SR). Sampai saat ini, pemerintah pada 2022 ini sudah menerbitkan dua jenis SBN, yaitu ORI021 dengan kupon 4,90% dan SR016 dengan kupon 4,95%.
Baca Juga: Mengenal SBN, Investasi yang Bikin Kamu Jadi Pahlawan Negara
Belum sempat beli ORI021 atau SR016? Tenang saja! Buat kamu yang ketinggalan dua seri SBN tersebut, sebentar lagi pemerintah akan menerbitkan Savings Bond Ritel (SBR). Jadwal penerbitan SBR011 akan dilakukan pada 23 Mei 2022 nanti. Jangan sampai terlewat lagi ya!
Nggak usah bingung nanti mau beli lewat mana. Kamu bisa pesan SBR011 lewat aplikasi Bibit saat masa penawarannya berlaku. Karena Bibit sudah ditunjuk secara resmi oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia sebagai mitra distribusi penjualan SBN dan juga diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dijamin pasti aman! Jadi pantengin terus ya informasinya di Bibit!