Pemerintah akan menerbitkan SBN Syariah - Sukuk Tabungan seri ST010 pada 5-24 Mei 2023. ST010 merupakan salah satu Surat Berharga Negara (SBN) yang memberikan imbal hasil (kupon) mengambang dengan batas minimal atau floating with floor.
Apa itu imbal hasil Floating with Floor?
Floating with floor artinya nilai imbal hasil akan naik jika suku bunga Bank Indonesia (BI) naik. Imbal hasil ST010 akan disesuaikan setiap tiga bulan sekali.
Namun, investor tak perlu khawatir jika suku bunga BI turun. Pasalnya, nilai imbal hasil ST010 tidak akan turun di bawah batas minimal yang sudah ditentukan sejak awal.
SBN dengan imbal hasil floating with floor tentu sangat menguntungkan di tengah tren kenaikan suku bunga BI seperti sekarang. Sebab, imbal hasil ST010 juga bisa berpotensi naik ke depannya.
Pemerintah belum mengumumkan berapa tingkat kupon ST010. Biasanya, pemerintah baru akan mengumumkan tingkat kupon SBN dua atau tiga hari jelang waktu penerbitan.
ST010 Dikelola Secara Syariah
ST010 merupakan salah satu SBN yang dikelola dengan prinsip syariah. Artinya, ST010 bukan merupakan surat utang. Jadi, tidak ada unsur riba (usury), maysir (judi), dan gharar (ketidakjelasan).
Sementara, konsep imbal hasil dalam ST010 adalah kupon yang disebut uang sewa (ujrah). Penerbitan ST menggunakan perjanjian (akad), sehingga sudah ada kejelasan investasi dari awal.
Selain itu, pemerintah juga meminta opini syariah dan asesmen dari Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) untuk setiap penerbitan ST. Dengan kata lain, tidak perlu diragukan lagi kehalalan dari ST010.
Kenapa Investasi SBN Menarik?
Pemerintah menerbitkan dua jenis tenor dalam satu masa penawaran pada 2023. Hal ini akan memberikan keleluasaan bagi para investor untuk memilih tenor dan imbal hasil sesuai kebutuhan investasi.
100% aman dijamin negara
Imbal hasil stabil dan risiko cenderung rendah. SBN memiliki dua tipe imbal hasil, yakni fixed rate dan floating with floor. Keduanya membuat keuntungan yang didapat investor tetap stabil meski ekonomi naik atau turun ke depannya.
Imbal hasil diterima setiap bulan, sehingga bisa menjadi passive income.
Imbal hasil lebih tinggi dari dari rata-rata bunga deposito bank BUMN
Pajak lebih rendah daripada deposito (deposito 20%, SBN 10%)
Investasi sekaligus kontribusi pada pembangunan negara.
SBN menjadi instrumen investasi yang semakin banyak diminati, terbukti dari data berikut:
Jumlah investor lokal bertambah. Terbukti, porsi kepemilikan asing terhadap SBN turun dari 38,57% pada 2019 menjadi 14,64% per 15 Desember 2022
Jumlah investor baru tembus 131.194 atau 135,3% dari target 2022 yang hanya 97 ribu investor
Kuota penerbitan SBN naik dari Rp100 triliun pada 2022 menjadi Rp130 triliun pada 2023
Yuk registrasi SBN di aplikasi Bibit agar kamu bisa langsung beli saat pemerintah menerbitkan ST010 pada 5-24 Mei 2023.
Writer: Tim CRM