Waktu pasar turun banyak investor jadi galau, tapi kalau lagi naik ternyata juga bikin galau. Kalau udah liat cuan rasanya udah nggak tahan mau langsung dicairkan aja, karena takut harga berbalik arah lagi dan untungnya hilang. Atau ada juga yang mikir: “Jual aja dulu, ntar pas turun baru beli lagi.”
Investor berpengalaman pun masih galau menentukan kapan harus jual, apalagi yang pemula.
Logika umum yang sering dipakai adalah “beli rendah, jual tinggi”. Kemudian ketika harganya turun lagi, kamu bisa beli lebih banyak dari keuntungan kamu menjual sebelumnya. Namun, apa strategi ini dijamin efektif?
Seorang Manajer Investasi sukses di Amerika, Peter Lynch mengatakan:
“Diluar adanya kejutan tertentu, pasar Saham relatif bisa diprediksi dalam 10 - 20 tahun kedepan. Namun, menebak apakah pasar naik atau turun dalam 2 - 3 tahun kedepan, itu seperti melempar sebuah koin untuk menebaknya.”
Artinya, semakin pendek jangka waktunya, semakin sulit untuk menebak arah pasar.
Contohnya, dalam 20 tahun terakhir, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan kenaikan hampir 900% (sejak tahun awal 2000 hingga akhir 2020). Kenaikan ini tetap terjadi terlepas dari 4 kali penurunan cukup dalam di 2008, 2013, 2015, 2020.
Peter Lynch juga pernah membandingkan 2 kelompok investor di Amerika: kelompok pertama, berinvestasi $1,000 setiap pasar ada di harga tertinggi, dan kelompok kedua, berinvestasi $1,000 setiap pasar di harga terendah. Dalam 30 tahun, keuntungannya tidak berbeda jauh, 11.7%/tahun untuk kelompok pertama dan 10.6%/tahun untuk kelompok kedua.
Jadi, selama ada komitmen investasi jangka panjang di pasar, maka tidak perlu pusing lagi tentang menjual di jangka pendek. Jangka panjang pun tetap bisa mencatatkan keuntungan.
Menjual Berdasarkan Tujuan Investasi
Ketika uang investasi ini sudah mulai dibutuhkan di masa depan, barulah kamu bisa menjual investasi.
Seperti kata Peter Lynch, menebak pasar dalam jangka pendek sangatlah sulit, dan kamu tidak tentu selalu benar. Sayang kan kalau kamu melewatkan kesempatan kenaikan di pasar karena sudah dijual, padahal uangnya juga belum kamu butuhkan?
Jadi, tetapkan tujuan investasi kamu, investasikan sebagian penghasilan secara rutin setiap saat, dan miliki mindset untuk menabung jangka panjang. Kamu gak akan bingung lagi akibat gejolak pasar di jangka pendek.