Apa saja nih yang menjadi resolusi investasi kamu di tahun yang baru? Berbicara tentang resolusi, hal terpenting adalah mengeksekusi resolusinya, yang pasti akan bermula dari cara kita untuk membangun dan mengembangkan pola pikir (mindset), khususnya dalam hal investasi.
Tentunya kita bisa memperluas wawasan dan mindset atau pola berpikir kita dengan belajar dari berbagai sumber. Salah satu bacaan wajib buat kamu yang ingin jadi investor lebih bijak adalah "Psychology of Money" karangan Morgan Housel. Melalui 20 bab, kita diajak untuk mempelajari hal - hal berikut terkait dengan aspek psikologis dari keuangan dan investasi:
Jangan membandingkan
Perjalanan investasi adalah perjalanan masing-masing orang dengan pengalaman, pengetahuan, dan keputusannya sendiri.
Menabung atau berinvestasi nggak perlu alasan spesifik
Yang penting mulai dulu dan buatlah uangmu bertumbuh.
Pilih strategi yang aman dan nyaman
Kelola uang dan berinvestasilah dengan cara yang tetap bisa membuat kamu tidur nyenyak di malam hari.
Miliki pola pikir jangka panjang
Jika kita berinvestasi jangka panjang, maka waktu dan kekuatan bunga berbunga (compound interest) akan melakukan keajaibannya!
Tiap investasi punya risiko masing-masing
Kegagalan atau kesalahan saat membuat keputusan finansial sangat mungkin terjadi. Jadi persiapkan dirimu untuk hal yang tak terduga.
Tertarik untuk baca review buku Psychology of Money? Baca dulu ringkasan dari 20 bab buku yang best seller ini! Siapa tau bisa membantu kamu untuk semakin paham dalam mengatur keuangan!
Chapter 1: No One’s Crazy
Keputusan yang dibuat dalam mengelola keuangan merupakan hasil dari pengetahuan dan pengalaman kita masing-masing. Sehingga, tidak ada orang yang “gila”, tapi yang ada hanyalah orang yang baru belajar dan menerapkan apa yang “masuk akal” bagi dirinya sendiri.
Nggak perlu malu atau takut untuk mulai investasi, yang terpenting mulai dulu. Nggak masalah coba dari yang nominal sedikit dan coba dari instrumen yang paling aman, seperti Reksa Dana Pasar Uang.
Chapter 2: Luck & Risk
Keberuntungan dan risiko merupakan faktor yang tidak bisa diukur ataupun diprediksi 一 menjadi faktor yang ada di luar dari usaha seseorang. Jadi perlu diingat bahwa investasi tidak akan luput dari yang namanya risiko. Sesuaikan investasi yang dipilih dengan profil risikomu ya!
Chapter 3: Never Enough
Hal tersulit adalah berhenti membuat goals untuk menghasilkan lebih banyak cuan yang membuat kita merasa “tidak pernah cukup”. Jadi sebagai investor, kita juga harus belajar untuk merasa cukup. Jangan sampai mempertaruhkan apa yang dimiliki untuk hal yang mungkin tidak kita butuhkan, karena menjadi serakah.
Chapter 4: Confounding Compounding
Investasi yang baik tidak melulu soal mendapatkan keuntungan yang tinggi, karena hal itu biasanya tidak selalu terjadi. Yang lebih penting adalah memperoleh imbal hasil yang baik dan cukup, serta bisa kamu pertahankan dalam jangka waktu panjang.
Chapter 5: Getting Wealthy vs Staying Wealthy
Menjadi kaya dan mempertahankan kekayaan adalah hal yang berbeda. Untuk menjadi kaya, kita perlu mengambil risiko lebih besar dan optimis. Namun saat mempertahankan kekayaan, kita perlu optimis tapi tetap rendah hati dan punya rasa pesimis atau takut agar bisa bertahan dalam waktu yang lama (survival). Hope for the best, but also prepare for the worst!
Chapter 6: Tails, You Win
Keberuntungan dalam investasi mungkin menjadi sebagian kecil dari semua usaha dan keputusan yang sudah dilakukan. Untuk mencapai kesuksesan, ada kegagalan yang terjadi di tengah jalan. Karena tidak ada orang yang bisa selalu membuat keputusan yang benar. Makanya, penting untuk kita terus konsisten dalam jangka panjang demi mencapai tujuan keuangan.
Chapter 7: Freedom
Kekayaan yang sebenarnya bukanlah tentang uang, melainkan tentang waktu dan kebebasan untuk lebih mengontrol waktu. Memiliki uang yang “cukup” untuk lebih leluasa dalam memiliki kebebasan melakukan apa yang diinginkan dengan waktu yang dimiliki adalah salah satu tujuan investasi yang utama.
Chapter 8: Man in the Car Paradox
Banyak orang menjadikan kekayaan dan barang mahal sebagai tolok ukur untuk merasa dikagumi dan dihormati orang lain. Padahal sikap rendah hati, empati dan kebaikan yang justru akan membawa rasa hormat dan kagum yang lebih besar. Jadi, yuk coba kurangi gengsi dan rasa FOMO (fear of missing out) dengan mengeluarkan uang untuk hal yang kurang penting. Kelebihan uang tadi akan lebih baik jika kamu alokasikan untuk menabung.
Chapter 9: Wealth is What You Don’t See
Perilaku boros seperti menghabiskan uang adalah hal yang sebenarnya membuat orang kaya menjadi bangkrut. Mereka punya uang, tapi mereka tidak punya “kekayaan”. Jadi kekayaan sebenarnya adalah uang yang tidak kita habiskan menjadi barang-barang, melainkan uang yang diinvestasikan agar terus bertumbuh.
Chapter 10: Save Money
Membangun kekayaan lebih berkaitan dengan seberapa banyak uang yang kamu tabung, dibandingkan seberapa besar penghasilan atau imbal hasil yang kamu dapatkan. Jadi semakin banyak yang bisa kamu tabung, tentunya semakin baik untuk membangun kekayaan.
Chapter 11: Reasonable > Rational
Tidak perlu terlalu kaku saat membuat keputusan, karena pada dasarnya investasi juga memiliki unsur 'seni' dan manusia mempunyai sisi emosional. Membuat keputusan yang cukup wajar menjadi jalan tengah, karena lebih realistis dan memiliki peluang lebih baik untuk dipertahankan dalam jangka panjang.
Chapter 12: Surprise!
Kita tidak bisa sepenuhnya mengandalkan ‘kejadian di masa lalu’ dalam mengambil keputusan keuangan untuk masa depan. Karena bagaimanapun, kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi nantinya dengan dunia yang terus berkembang dan berubah.
Chapter 13: Room For Error
Dalam melakukan perencanaan keuangan, harus dipahami bahwa ada hal yang mungkin tidak berjalan sesuai rencana nantinya. Karena masa depan tidak pernah bisa diprediksi. Jadi siapkanlah diri untuk hal yang tidak terduga. Contoh sederhananya seperti menyiapkan dana darurat.
Chapter 14: You’ll Change
Merencanakan keuangan jangka panjang itu sulit, karena keinginan dan kebutuhan kita akan berubah seiring berjalannya waktu. Kuncinya justru harus mempertahankan tujuan berinvestasi tanpa mudah dipengaruhi oleh hal-hal eksternal, apalagi keinginan kita. Inilah yang akan membuat kita bisa konsisten mencapai tujuan keuangan.
Chapter 15: Nothing’s Free
Semua hal punya harga, tapi tidak semua harga “terlihat” Layaknya imbal hasil dari investasi yang tidak pernah gratis. Kamu harus “membayar” dengan “harga” berupa market yang fluktuatif. Makanya sering kita dengar istilah “High Risk High Return” dalam berinvestasi yang artinya potensi keuntungan yang tinggi biasanya diikuti oleh risiko yang tinggi juga.
Chapter 16: You & Me
Setiap orang punya tujuan dan jangka waktu investasi yang berbeda-beda. Jangan mudah tergoda dengan tindakan atau cara orang lain yang sebenarnya memiliki tujuan yang berbeda dengan kamu. Jadi investasi bukan hanya ikut-ikutan aja ya! Sesuaikan juga dengan kebutuhan dan terus fokus dengan tujuan keuanganmu.
Chapter 17: The Seduction of Pessimism
Adanya rasa pesimis membuat kita mengurangi ekspektasi akan apa yang terjadi pada investasi. Itulah sebabnya, rasa pesimis terdengar lebih masuk akal dibandingkan orang yang terlalu optimis. Jadi selain menghitung secara optimis potensi keuntungan investasi, kita juga harus mempersiapkan diri untuk skenario terburuk.
Chapter 18: When You’ll Believe Anything
Setiap investor punya pengetahuan, pandangan, dan tujuan keuangannya yang berbeda-beda. Sehingga tidak ada satu jawaban yang benar, yang ada hanyalah pilihan yang sesuai untukmu.
Chapter 19: All Together Now
Merupakan ringkasan dari 18 chapters sebelumnya. Morgan menuliskan, kita harus bisa mengelola uang yang bisa tetap membuat kita tidur nyenyak di malam hari. Mulailah menabung untuk jangka panjang, meskipun mungkin saat ini kamu belum memiliki tujuan keuangan yang spesifik.
Chapter 20: Confessions
Morgan Housel sebagai penulis mengatakan bahwa strategi investasinya tidak bergantung pada pemilihan sektor yang tepat atau market timing. Morgan lebih bergantung pada alokasi menabung yang besar, kesabaran, dan fokus pada tujuan jangka panjang. Dan pada akhirnya, keuangan dan investasi tidak melulu fokus dengan angka. Tapi juga ada sisi psikologis yang perlu kita pahami agar bisa siap saat mengambil dan menjalankan keputusan finansial.
Nah dari ringkasan singkat 20 tadi, mana nih yang mana tips yang akan kamu terapkan? Adakah yang relevan dengan kondisi kamu saat ini? Semoga dengan ringkasan ini bisa membantu kamu untuk lebih siap untuk mengelola keuangan dan investasi di 2023 nanti! Kamu juga bisa baca buku Psychology of Money untuk tahu lebih lengkap dan belajar lebih dalam lagi. Terdapat dalam versi Bahasa Inggris dan terjemahan dalam Bahasa Indonesia. Semangat menyambut tahun baru! Good luck!