Kenapa Investasi Lebih Awal Tetap Penting?
Dua investor memutuskan untuk berinvestasi di ABF Indonesia Bond Index Fund dengan jumlah investasi yang berbeda pada waktu yang berbeda:
Investor A menginvestasikan Rp2 juta setiap akhir bulan mulai Oktober 2014 hingga Oktober 2024.
Investor B menginvestasikan Rp4 juta setiap akhir bulan mulai Oktober 2019 hingga Oktober 2024.
Pada 31 Oktober 2024, aset siapa yang menjadi lebih besar?
Investor A berinvestasi sebesar Rp242 juta selama 10 tahun, sedikit lebih kecil dibanding investor B sebesar Rp244 juta selama 5 tahun. Namun total nilai aset investor A per 31/10/2024 jauh lebih tinggi (Rp345 juta) dibandingkan investor B (Rp278 juta).
Investor A mendapatkan imbal hasil tahunan rata-rata lebih tinggi, sebesar +6,9% (vs Investor B: +5,3%).
Tapi Kenapa Investasi Lebih Awal Saja Tidak Cukup?
Perhatikan simulasi di bawah ini. Ketika investor B menambahkan jumlah investasi menjadi Rp5 juta per bulan, nilai investasi Investor B per 31 Oktober 2024 akan menjadi lebih besar dibandingkan investor A.
Jadi meskipun investor B berinvestasi dalam waktu yang lebih singkat, dia tetap mendapatkan nilai investasi yang lebih tinggi di akhir dengan “berkorban” melalui nilai modal yang lebih tinggi.
Key Takeaways
Untuk itu, investor perlu menyadari pentingnya berinvestasi secara dini dan rutin. Berinvestasi dalam jangka panjang dapat memaksimalkan potensi imbal hasil.
Di sisi lain, investor juga perlu memperhatikan besaran nominal investasi karena dapat mempengaruhi nilai akhir investasi.
Kamu bisa menerapkan investasi rutin menggunakan fitur SIP di Bibit. Dengan investasi rutin, tidak masalah saat market naik-turun, karena kamu akan dapat harga rata-rata dalam jangka panjang sehingga return jadi optimal! Kamu juga bisa terlepas dari keputusan emosional dan investasi jadi lebih tenang.
Writer: Bibit Investment Research Team
Disclaimer: Konten ini hanya dibuat untuk tujuan edukasi dan bukan rekomendasi untuk beli/jual produk investasi tertentu.