Maraknya investasi bodong belakangan ini membuat masyarakat menjadi khawatir dan enggan untuk mulai berinvestasi. Caranya beragam, di antaranya seperti titip modal dan konsep affiliator yang dihubungkan dengan berita tentang online trading atau robot trading.
Buat kamu investor pemula yang ingin belajar investasi, jangan sampai mundur karena takut dengan maraknya investasi bodong. Soalnya, sekarang ada banyak akses untuk meningkatkan literasi keuanganmu! Mulai dari bacaan di blog, podcast, sosial media, hingga video atau kelas online seperti Bibit Academy. Biar makin yakin untuk berinvestasi dan terhindar dari investasi bodong, yuk pelajari poin-poin di bawah ini!
Ciri-Ciri Investasi Bodong
1. Memberikan Keuntungan yang Tinggi Secara Instan
Keuntungan tinggi dengan waktu yang relatif singkat sering menjadi iming-iming andalan dari investasi bodong. Berhati-hatilah jika ada yang menjanjikan keuntungan pasti, misalnya 30% dalam satu bulan. Sebab keuntungan tersebut terlalu besar dan tidak wajar.
Biasanya modus ini juga dilakukan dengan cara titip dana atau modal. Contohnya, ada grup chat di aplikasi pesan yang menawarkan jasa titip dana atau modal sebesar Rp 5 juta dan menjanjikan keuntungan 50% dalam seminggu. Bahkan sampai ada yang mengatasnamakan instansi atau organisasi supaya terlihat lebih meyakinkan.
Nah, kamu wajib waspada dengan modus seperti contoh di atas. Jangan mudah tergoda dengan janji-janji manis atas profit yang tinggi. Pelajarilah jenis investasi, cara kerja, hingga risikonya. Ingatlah “High Risk, High Return”, yang artinya potensi return atau imbal hasil yang tinggi selalu diikuti dengan risiko yang tinggi juga.
2. Tidak Memiliki Legalitas
Menyambung dari penjelasan di poin sebelumnya, legalitas sebuah investasi dan institusinya menjadi hal yang penting untuk kita perhatikan. Sebab investasi bodong cenderung tidak memiliki izin atau legalitas yang sah alias ilegal.
Kamu bisa memastikan legalitas investasi melalui website resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di ojk.go.id. Bahkan OJK juga sudah membuat daftar resmi investasi ilegal. Jadi jangan lupa untuk memastikan keamanan investasi yang kamu pilih dengan izin dan legalitasnya, ya!
3. Menjanjikan Komisi yang Besar
Biasanya, komisi seperti ini sering dikaitkan dengan istilah “afiliator”. Afiliator pada dasarnya merujuk pada orang yang memasarkan produk dan akan mendapatkan komisi atau fee keuntungan jika berhasil membuat orang lain membeli produk tersebut. Afiliator pun sebenarnya menjadi hal yang wajar dalam kegiatan usaha atau bisnis.
Namun belakangan ini, istilah afiliator memiliki konotasi negatif karena adanya kasus investasi bodong trading online yang menyeret beberapa nama terkenal sebagai afiliator. Investasi bodong yang menggunakan afiliator biasanya menunjukkan hasil keuntungan investasi yang sangat besar dalam waktu singkat hingga memamerkan harta kekayaannya untuk menjadi daya tarik. Bahkan ada juga yang membuat program “member get member” dengan janji komisi tinggi.
Inilah sebabnya kamu harus berhati-hati dengan ajakan investasi. Jangan gampang tergiur dengan ajakan investasi yang memperlihatkan hasil return terlalu tinggi ataupun iming-iming komisi yang tinggi. Pastikan kamu benar-benar memahami cara kerja instrumen investasi, risiko, dan juga legalitasnya.
Inilah ciri-ciri investasi bodong agar kamu bisa lebih berhati-hati untuk menghindari investasi bodong, ya! Kalau kamu mau cari yang pasti legal dan mudah, investasi reksa dana melalui Bibit bisa jadi pilihanmu loh! Karena, Bibit berperan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) sudah terdaftar dan diawasi langsung oleh OJK.
Investasi reksa dana cocok bagi investor pemula karena dikelola oleh Manajer Investasi (MI) yang profesional dan juga sudah mendapatkan izin dari OJK. Selain itu, reksa dana memiliki berbagai jenis yang bisa disesuaikan dengan profil risikomu! Mulai dari reksa dana pasar uang (RDPU) yang paling minim risiko, Reksa Dana Obligasi (RDO) dengan risiko sedang, dan Reksa Dana Saham (RDS) yang memiliki risiko tinggi.
Yuk mulai investasi sekarang! Apalagi investasi reksa dana melalui Bibit sangat terjangkau, mulai dari Rp 100 ribu saja loh!
Writer: Catharina Kania A.
Editor: Merissa Maulia