Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi RI 5,28% secara tahunan (Year on Year/YoY) pada Januari 2023. Angka itu turun dari bulan sebelumnya yang tembus 5,51% dan menjadi yang terendah sejak Agustus 2022.
Inflasi Januari 2023 didorong oleh kenaikan harga bensin, bahan bakar rumah tangga, tarif angkutan udara, rokok kretek filter, tarif air minum PDAM, dan tarif angkutan dalam kota setahun terakhir.
Realisasi ini bisa jadi pertanda ekonomi RI semakin membaik. Manfaatkan situasi ini dengan investasi rutin, salah satunya dengan beli reksa dana di Bibit.
🇮🇩 Kabar Indonesia Lain yang Perlu Kamu Simak Pekan Ini
Kementerian Keuangan memproyeksi pertumbuhan ekonomi di atas 5% pada 2023. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada Desember 2022 akan mendorong perekonomian RI.
Harga BBM di SPBU Pertamina, Shell, BP, Vivo naik per 1 Februari 2023. Khusus Pertamina, kenaikan mulai dari Rp800-Rp1.000 per liter.
Kementerian ESDM mencatat produksi batu bara dalam negeri sebanyak 687 juta ton sepanjang 2022. Angka itu melampaui target yang hanya 663 juta ton.
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi mengusulkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) mobil listrik dipotong 10%. Dengan demikian, PPN mobil listrik akan turun dari 11% menjadi hanya 1%.
Kementerian ESDM mencatat hanya lima smelter baru yang dibangun sepanjang 2022. Realisasi itu jauh lebih sedikit dari target yang mencapai tujuh smelter baru.
🌍Kabar Luar Negeri Pekan Ini
The Fed menaikkan suku bunga 25 basis poin (bps) atau 0,25% dari 4,25%-4,5% menjadi 4,5%-4,75% pada Februari 2023. Kenaikan itu lebih rendah dari Januari 2023 yang mencapai 50 bps atau 50%.
Bank sentral Eropa menaikkan suku bunga 50 bps menjadi 3%. Kenaikan itu dilakukan untuk menekan inflasi di negara tersebut.
IMF memproyeksi ekonomi global tumbuh 2,9% pada 2023. Angka itu naik dari prediksi awal yang hanya 2,7%.
Summary:
Inflasi RI yang terus melandai menjadi sinyal bahwa perekonomian RI mulai membaik. Imbasnya, kenaikan suku bunga acuan BI berpotensi lebih kecil dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) selanjutnya.
Jika itu benar-benar terjadi, ekonomi RI berpotensi semakin positif ditopang oleh kebijakan moneter yang masih pro-growth. Nilai tukar rupiah juga berpotensi stabil sesuai dengan target BI di level Rp14.800 per dolar AS. Kondisi ini akan berimbas positif untuk pasar saham dalam jangka panjang.
Mengutip RTI Infokom, IHSG ditutup menguat/melemah 21,16% ke level 6.911 pada Jumat, 3 Februari 2023. Jika dilihat lebih jauh, IHSG menguat 3,88% dalam sebulan terakhir.
Momen ini bisa kamu manfaatkan untuk investasi rutin Reksa Dana Saham (RDS). Instrumen ini cocok bagi investor yang memiliki target keuangan jangka panjang.
Writer: Tim CRM