Bibit Weekly Newsletter 15 Maret 2021: Stimulus Amerika Terbesar dalam Sejarah Resmi Ditandatangani, Ancaman atau Berkah untuk Investasi Kamu?

unsplash-image-igCBFrMd11I.jpg

Halo Sobit,

Kamis 12 Maret 2021, Joe Biden menandatangani paket stimulus terbesar sepanjang sejarah senilai US$ 1,9 triliun (Rp 27.000 triliun) dengan mengalokasikan US$ 400 miliar (Rp 5.600 triliun) yang dibagikan ke setiap warga AS berupa bantuan langsung tunai sebesar US$ 1.400 dengan syarat penghasilan dibawah US$ 75.000 per tahun. 

Harapannya, stimulus mampu memacu pemulihan ekonomi Amerika. Walaupun, berefek samping meningkatkan inflasi sehingga Bank Sentral Amerika berpotensi menaikkan suku bunga. Selanjutnya, berdampak bagi Indonesia karena investor asing mengurangi aset-aset berisiko di negara berkembang. 

Penentuannya pada 17 Maret 2021, saat FED press conference. Bila Bank Sentral Amerika  mengumumkan untuk mempertahankan suku bunga di level 0,25% maka kabar baik bagi pasar saham Indonesia yang tercermin pula pada reksa dana saham. 


Kabar Indonesia:

Berbagai kebijakan untuk mendorong pemulihan ekonomi Indonesia terus dilakukan oleh Pemerintah. Kali ini, proyek Infrastruktur yang mampu menyerap banyak tenaga kerja menjadi fokus pendanaan Sovereign Wealth Fund Indonesia di tahun 2021. Berikut beberapa target proyeknya: 

  • Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta

  • Bandar Udara Internasional Makassar

  • Pelabuhan Tanjung Priok

  • Pelabuhan Baru Makassar

  • 24 ruas jalan tol, dan banyak lagi lainnya


Ulasan Kelas Bibit Bersama Bahana TCW Investment Management:

Kelas Bibit hadir kembali, pembahasannya mengenai Cara Memilih Reksa Dana Obligasi  yang disampaikan oleh Theodorus Nico Hadijan sebagai Investment Specialist dari Bahana TCW Investment Management dengan poin-poin penting:

Apa itu Reksa Dana Obligasi?

Reksa dana yang portofolionya berisi obligasi pemerintah dan korporasi yang memiliki jatuh tempo diatas 1 tahun sehingga cocok bagi profil risiko moderat. 

Lalu, Obligasi Pemerintah memiliki imbal hasil kupon dan risiko relatif rendah dibanding Obligasi  Korporasi. Lalu, rating obligasi sebagai acuan investor untuk berinvestasi dinilai oleh Moody’s, S&P, Fitch Rating, dan Pefindo.

Tips memilih Obligasi

Saat suku bunga naik maka sentimen negatif untuk obligasi, tetapi masih bagus bagi obligasi durasi pendek karena sensitivitas harganya kecil terhadap suku bunga. Sebaliknya jika suku bunga turun maka harga obligasi naik sehingga baik untuk obligasi berdurasi panjang yang lebih sensitif terhadap perubahan suku bunga. 

Tips memilih Reksa Dana Obligasi

  • Melihat expense ratio. Semakin kecil maka semakin bagus berarti manajer investasi efisien dalam mengelola dananya

  • Memperhatikan portofolio obligasi yang tercantum pada fund fact sheet. Bila portofolio 100%  pada obligasi pemerintah maka harganya tidak lebih volatil daripada RDO dengan komposisi terbanyak di obligasi korporasi

Berapa Lama Investasi Reksa Dana Obligasi?

Idealnya selama satu tahun agar merasakan kupon bunga dan capital gain secara penuh.

Kapan Waktu Yang Tepat Untuk Beli?

Tidak ada yang dapat memprediksi harga terbawah maka lebih baik kita mencicil secara rutin daripada kehilangan kesempatan untuk berinvestasi. 

Lebih lengkapnya, kamu bisa menyaksikan kembali Kelas Bibit di youtube channel kami:

Lapor Pajak Reksadana Di bibit:

Cuan pertama dari reksa dana menjadi momen berkesan di tahun 2020. Namun, perlu diingat untuk melaporkan nilai investasi reksa dana kamu pada SPT Tahunan Pribadi dengan tahapan berikut:

template flow.001.jpg

Setelah email diterima, kamu dapat melaporkannya melalui E-SPT dengan mengikuti tahapan pada link ini.