Cara Melawan Inflasi Pendidikan yang Kian Meningkat

Dana pendidikan menjadi salah satu hal penting yang perlu disiapkan orang tua demi masa depan anak. Apalagi dengan adanya inflasi pendidikan yang terus meningkat. Dari catatan beberapa sumber, rata-rata uang pangkal sekolah di Indonesia mengalami kenaikan hingga 10%-20% per tahun. Selain uang pangkal, ada juga biaya-biaya yang perlu disesuaikan, seperti biaya SPP bulanan, seragam, buku, dan lainnya. 

Namun, menyiapkan dana pendidikan mungkin merupakan tantangan tersendiri. Terlebih bagi pasangan yang juga menjadi generasi sandwich, di mana harus memenuhi keluarga sendiri dan juga orang tuanya. 

Cara Menyiapkan dan Melawan Inflasi Pendidikan

Lantas, bagaimana caranya agar tetap bisa menyiapkan dana pendidikan anak bagi generasi sandwich? Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan nih, antara lain:

1. Fondasi Keuangan Keluarga Harus Kokoh

Pastikan bahwa arus kas keuanganmu positif, atau dengan kata lain pendapatan lebih besar daripada pengeluaran. Setelahnya, jangan lupa juga bahwa dana darurat dan asuransi (asuransi kesehatan dan asuransi jiwa) wajib untuk disiapkan. Sehingga jika ada keadaan darurat yang terjadi, kamu nggak pusing mencari dana tambahan atau bahkan harus berutang. 

2. Buat Target Dana Pendidikan untuk Setiap Tingkat

Lakukan riset dan diskusi dengan pasangan kamu tentang sekolah mana yang akan jadi pilihan untuk anak, mulai dari jenjang TK, SD, SMP, SMA, dan bahkan perguruan tinggi. Dan pertimbangkan juga faktor inflasi pendidikan tiap tahunnya. Sehingga kamu bisa menetapkan target dana pendidikan yang harus dikumpulkan sesuai dengan keinginan dan juga budget. 

Nggak masalah jika kamu mulai mengumpulkan sejak dini. Mungkin jenjang perguruan tinggi terdengar masih lama sekali. Tapi semakin dini kamu ngumpulin dana pendidikan, maka alokasi nabung bulanan akan semakin terjangkau, kan?

3. Pisahkan Dana Pendidikan dengan Dana Kebutuhan Lain

Supaya tetap fokus, sebaiknya kamu pisahkan tabungan dana pendidikan dengan kantong kebutuhan atau tujuan keuangan lainnya. Tenang saja, di aplikasi Bibit ada fitur Goal Setting bisa bantu kamu untuk mengatur tujuan keuangan, target dana yang ingin dikumpulkan, hingga target waktunya!

Hitung Dana Pendidikan Anak

Di poin sebelumnya, sudah disebutkan kalau kamu perlu membuat target dana pendidikan untuk tiap jenjang sekolah anak. Misalnya dengan mencari tahu secara berkala biaya uang pangkal dan SPP di sekolah yang menjadi incaran. Setelah mengetahui target dana, sesuaikan juga dengan budget serta jangka waktu mengumpulkan dana dan juga usia anak. 

Contoh, misalnya Andy dan Hana memiliki anak berusia 1 tahun. Ini artinya ada waktu selama 3 tahun lagi untuk masuk TK. Kemudian 5 tahun lagi untuk masuk SD, 11 tahun untuk masuk SMP, 14 tahun masuk SMA, hingga 17 tahun lagi untuk melangkah ke Perguruan Tinggi. Maka perhitungannya sebagai berikut:

Tentu angka di dalam tabel bisa disesuaikan dengan preferensi dan budget orang tua masing-masing. Karena pastinya target dana pendidikan yang ingin disiapkan akan berbeda-beda.

Setelah itu, kamu bisa tentukan instrumen investasi apa yang dipilih untuk mengumpulkan dana pendidikan. Reksa dana bisa menjadi pilihan lho, karena ada berbagai jenis reksa dana yang dapat disesuaikan juga dengan jangka waktu investasi.
Reksa dana pasar uang (RDPU), jenis reksa dana rendah risiko karena asetnya ditempatkan pada instrumen pasar uang seperti deposito dan obligasi yang jatuh tempo kurang dari 1 tahun. Sehingga pergerakannya cenderung lebih stabil. Bisa menjadi pilihan investasi jangka waktu pendek atau kurang dari 1 tahun.

Reksa dana obligasi (RDO), reksa dana yang menempatkan asetnya minimal 80% di obligasi. Pergerakan RDO mulai berfluktuasi, karena aset obligasi yang dapat diperjualbelikan. Tapi kinerjanya masih bisa ditopang dengan pembagian kupon secara berkala. Bisa menjadi pilihan investasi jangka waktu menengah 1-5 tahun. 

Reksa dana saham (RDS), reksa dana yang menempatkan minimal 80% asetnya di saham. Pergerakannya sangat fluktuatif, tapi dalam jangka panjang berpotensi memberikan imbal hasil yang optimal. Ingat, High Risk High Return. Bisa menjadi pilihan untuk investasi jangka panjang di atas 5 tahun.

Itulah cara untuk melawan inflasi pendidikan yang setiap tahunnya meningkat. Jika disimpulkan, maka kita harus menyiapkan dana pendidikan anak lebih dini. Seperti menentukan sekolah sesuai jenjangnya, cari tau target dana yang ingin dikumpulkan, lalu “cicil beli” dengan reksa dana sesuai jangka waktu investasinya. Karena semakin dini dikumpulkan, tentu semakin ringan juga biaya yang harus disisihkan tiap bulannya.