BI Rate and Federal Funds Rate (FFR) Cut
Dalam September lalu, kami melihat beberapa perkembangan terkait suku bunga. Bank Indonesia pada Rabu (18/9) memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan BI Rate sebesar -25 bps menjadi 6%. Keputusan ini di luar ekspektasi konsensus yang memperkirakan BI Rate tidak berubah.
Di hari yang sama, The Fed pada Rabu (18/9) waktu setempat juga memangkas suku bunga acuannya, FFR, sebesar -50 bps ke level 4,75–5%, menandai pemangkasan suku bunga pertama sejak kenaikan suku bunga secara agresif dalam 2 tahun terakhir. Proyeksi dot plot dari pejabat The Fed menunjukkan bahwa mereka masih akan menurunkan suku bunga acuan sebesar -50 bps hingga akhir 2024.
Ke depannya, market mengekspektasikan BI Rate turun minimal -25 bps selama 2024 dan minimal 2 kali -25 bps selama 2025. Sementara itu, market mengekspektasikan FFR akan turun -50 bps selama 2024 dan penurunan -115 bps selama 2025.
Apa Dampaknya ke Aset Reksa Dana Obligasi?
Penurunan suku bunga mendorong kenaikan harga obligasi. Hal inilah yang juga meningkatkan NAV Reksa Dana Obligasi, sehingga memberikan keuntungan bagi investor.
Kinerja Historis Reksa Dana Obligasi Setelah Pemotongan Suku Bunga
Dari data historis, kita bisa melihat ketika FFR turun, modal asing sering kali mengalir masuk ke pasar negara-negara berkembang. Hal ini mendorong peningkatan harga obligasi dan NAV dari Reksa Dana Obligasi.
Hal ini juga terjadi di Indonesia yang terefleksi pada chart ini, di mana penurunan suku bunga acuan FFR dan BI Rate pada tahun 2008 dan 2020 berimbas pada peningkatan signifikan Indeks Obligasi Negara Indonesia.
Dari level produk, Reksa Dana Obligasi ABF Indonesia Bond Index Fund mengalami kenaikan yang lebih signifikan saat suku bunga acuan (BI Rate) mengalami penurunan.
Kami memperhatikan bahwa meningkatnya ketertarikan investor asing sudah terlihat selama 3 bulan terakhir di mana foreign inflow pada Obligasi Indonesia mengalami peningkatan signifikan. Per 26 September, Indonesia mencatatkan net foreign inflow sebesar Rp22,2 triliun pada obligasi.
So, What Should Investors Do?
Penurunan suku bunga, baik BI Rate maupun FFR, secara historis menguntungkan kinerja Reksa Dana Obligasi melalui peningkatan aliran modal asing serta kenaikan harga obligasi.
Supaya bisa mengoptimalkan keuntungan dari pergerakan tersebut, kamu bisa mempertimbangkan untuk investasi di produk Reksa Dana Obligasi yang memiliki eksposur ke obligasi pemerintah untuk jangka panjang, seperti ABF Indonesia Bond Index Fund dan Manulife Obligasi Negara Indonesia II Kelas A.
Writer: Investment Research Team
Disclaimer: Konten ini hanya dibuat untuk tujuan edukasi dan bukan rekomendasi untuk beli/jual produk investasi tertentu.