Di Indonesia, baik di kota-kota besar atau kota yang lebih kecil, para pekerja biasanya mendapatkan bonus dari hasil kerja kerasnya di akhir tahun. Tentunya mereka memiliki keinginan untuk memiliki dua harta berupa rumah dan mobil.
Sesuai fungsinya, rumah digunakan untuk tempat tinggal bahkan tempat usaha. Rumah adalah salah satu dari tiga kebutuhan dasar yang sejak dulu dikenal masyarakat Indonesia yaitu pangan (makanan), sandang (pakaian) dan papan (rumah).
Sementara itu, mobil digunakan sebagai alat transportasi untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya.
Dua harta tersebut menjadi impian banyak orang bukan hanya karena fungsinya tapi juga status sosial hingga gengsi yang dibayangkan ketika memilikinya. Namun, harga dari dua aset tersebut tidaklah murah.
Tentu saja, setiap orang memiliki pandangannya masing-masing untuk menjawab pertanyaan tersebut sesuai dengan kondisi finansialnya. Jawaban seseorang bisa berbeda dengan jawaban orang lain walaupun orang-orang tersebut memiliki pekerjaan yang sama di kota yang sama.
Sekarang, dengan asumsi saat ini kamu memiliki uang Rp 50 juta, maka pilihan untuk beli mobil atau rumah akan cukup membuat kamu bingung. Mana yang sebaiknya kamu pilih?
Pertama, Aldi, seorang karyawan di perusahaan Telco dengan penghasilan sebesar Rp 8 juta. Kedua, Baskara, seorang karyawan di perusahaan digital dengan gaji Rp 12 juta.
Jika kalian memiliki uang sebesar Rp 50 juta, lebih baik DP mobil atau rumah dulu?
“Mendahulukan rumah adalah pilihan tepat banget buat saya karena saya ingin menikah dalam waktu dekat. Kalau dipikir, setelah menikah bisa aja sih ngontrak dulu, tapi daripada uang setiap bulan untuk bayar sewa rumah lebih baik untuk cicilan KPR aja.” jawab Aldi.
Sedangkan menurut Baskara, “gue sih bakal beli mobil dulu ya. Kenapa? Pekerjaan gue sehari-hari itu 60% mobile, karena meeting. Coba bayangin kalau lo sudah ada schedule meeting dengan klien sementara cuaca tidak bersahabat seperti hujan deras. Lalu mau nggak mau lo akan menggunakan transportasi umum seperti taksi dan itu bisa membuat lo terlambat tiba di kantor. Di sinilah fungsinya kendaraan pribadi. Alasan kedua karena gue juga punya keluarga dengan dua anak. Jadi, mobil sudah jadi kebutuhan dan prioritas.”
Bagaimana dengan budget, apakah cukup untuk membeli pilihan kalian?
“Untuk membeli rumah dengan DP Rp 50 juta otomatis saya akan beli dengan cicilan. Dengan gaji per bulan 8 juta sangat cukup untuk membayar cicilan sampai lunas.” tegas Aldi.
Sedangkan bagi Baskara, “Karena case-nya gue punya DP 50 juta, itu nggak akan membebani keuangan gue sih. Karena pastinya gue akan memilih mobil yang nggak terlalu mewah, yang penting nyaman buat istri dan anak gue. Paling banter harga 150-170 juta. Dan cicilan 3 juta-an per bulan masih aman buat gue.”
Apakah pilihan kalian memiliki nilai guna untuk jangka panjang?
Menurut Aldi “Rumah memiliki nilai investasi di masa depan. Rumah menjadi investasi yang menjanjikan dalam jangka panjang dibanding kendaraan karena nilainya akan terus naik setiap tahun.”
Selain itu, saya pasti akan beli rumah yang dekat dengan kantor. Dengan jarak yang dekat, tentu transportasi lebih murah. Dan yang paling penting buat saya, energi yang dikeluarkan setiap harinya untuk pergi dan pulang kerja jadi lebih sedikit, jadi nggak bakal kelelah tiap sampe kantor atau rumah. Bawaannya happy aja!
Menurut Baskara, “Kalo gue sih udah kepikiran, dengan gue membeli mobil, ada nilai guna lain yang bisa gue manfaatkan untuk jadi cuan. Di saat mobil gue nggak kepake, misal di weekend, gue akan menyewakan mobil gue ke tetangga atau sahabat gue yang butuh mobil untuk pergi di weekend, misal untuk short trip Jakarta – Bogor atau Jakarta – Bandung.”
Mau beli rumah atau mobil, sebenarnya sama saja. Semuanya tergantung dari kebutuhan ataupun kemampuan finansial masing-masing. Intinya, pembelian mu harus menguntungkan untuk hari ini maupun di masa mendatang. Karena setelah ini, masih banyak kebutuhan lain yang harus dibiayai, jadi cobalah untuk membuat keputusan secara bijak dan mengelola keuangan secara cermat.
Kamu bisa menyisihkan uang bonus akhir tahun kamu dengan menabung reksadana, biarkan uangmu berkembang dan bekerja dari return reksadana. Pilih aplikasi Bibit dan download aplikasinya di Play Store atau App Store!