Memasuki akhir tahun, bagaimana dengan perjalanan investasimu? Selamat buat yang berhasil capai tujuan keuangannya! buat yang belum tercapai, tetap semangat dan konsisten sampai tujuannya tercapai ya!
Bibit punya tantangan baru nih! Kamu bisa mengikuti saving challenge mengumpulkan uang Rp50 juta selama 2023. Nabung nggak terasa berat dengan cara seru ini!
Dari tabel di atas terlihat bahwa kamu bisa menabung secara bertahap setiap minggu dengan jumlah dana yang bervariasi. Misalnya Rp1 juta di minggu pertama sampai kedua, lalu 500 ribu di tanggal tua minggu ketiga dan minggu keempat atau tanggal gajian menabung lebih banyak sebesar Rp1,5 juta.
Kamu juga bisa menambah porsi menabungmu, misalnya dengan menggunakan Tunjangan Hari Raya (THR) jelang Lebaran. Jika Lebaran tahun depan jatuh pada 21-22 April, maka artinya kamu bisa menyisihkan uang lebih banyak pada pekan pertama atau kedua April. Hal itu tergantung kapan THR cair.
Reksa dana bisa menjadi pilihan kamu dalam mencapai target resolusi keuangan tahun depan. Pasalnya, ada potensi kamu dapat imbal hasil (return) dibanding dengan tabungan biasa.
Ada Reksa Dana Pasar Uang (RDPU) yang memberikan return menarik dengan risiko paling rendah dibandingkan reksa dana lain. Jadi cocok untuk kamu yang ingin menabung dalam jangka pendek atau 1 tahun.
Namun, jika kamu punya tujuan keuangan lain, mulai dari liburan, DP rumah, dana pendidikan, atau naik haji, kamu bisa pilih jenis reksa dana lain sesuai dengan jangka waktu investasi dan profil risiko, seperti Reksa Dana Obligasi (RDO) dan Reksa Dana Saham (RDS) di aplikasi Bibit.
Apa saja perbedaan Reksa Dana Pasar Uang, Reksa Dana Obligasi, dan Reksa Dana Saham?
Reksa Dana Pasar Uang: jenis reksa dana yang paling minim risiko dibandingkan jenis reksa dana lain karena mayoritas aset ditempatkan di instrumen pasar uang, seperti deposito berjangka dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun. Produk ini cocok untuk investasi kurang dari 1 tahun atau investor dengan profil risiko konservatif.
Reksa Dana Obligasi: reksa dana yang menempatkan minimal 80% asetnya di surat utang (obligasi), baik obligasi pemerintah maupun korporasi. Produk ini cocok untuk jangka menengah atau 1-5 tahun atau investor dengan profil risiko moderat.
Reksa Dana Saham: reksa dana paling berisiko karena 80% aset ditempatkan di pasar saham yang pergerakannya cukup fluktuatif. Produk ini cocok untuk jangka panjang yakni lebih dari 5 tahun atau investor dengan profil risiko agresif.