Melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dengan kuliah S2 jadi impian beberapa orang. Tapi keinginan tersebut kadang terbentur dengan beberapa faktor, salah satunya faktor ekonomi atau biaya kuliah yang cukup mahal. Tapi, jika keinginan dan niat kamu besar untuk mewujudkannya, kamu pasti nggak akan menyerah untuk mengumpulkan sebesar apapun biayanya.
Kita semua tahu biaya yang dibutuhkan untuk kuliah S2 memang cukup besar. Kalau kamu melihat informasi dari berbagai sumber di internet, rata-rata biaya yang dibutuhkan untuk lanjut studi S2, yaitu berkisar dari belasan juta, puluhan, hingga ratusan juta rupiah. Semua tergantung program studi yang kamu pilih. Biasanya, biaya pendidikan yang besar berasal dari program studi Ilmu Kefarmasian, Kenotariatan, Profesi Dokter, dan sejenisnya.
Jika program studi yang ingin kamu tuju adalah bagian dari program studi tersebut, maka kamu perlu menyiapkan beberapa hal, terutama modal pendidikan.
Supaya persiapan dana pendidikanmu lebih matang, maka kamu perlu mengetahui daftar biaya dan cara menabung untuk S2. Yuk, simak ulasannya di bawah ini!
Daftar Biaya untuk S2 yang Harus Dipersiapkan
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, kalau kamu harus mengetahui daftar biaya dan cara menabung untuk S2, agar nantinya persiapan pendidikanmu lebih matang dan berlangsung lancar.
Akan tetapi, agar kamu bisa lebih jelas mengetahui daftar biaya S2, kali ini Bibit akan mengulasnya secara khusus, dan terpisah dengan bahasan cara menabung untuk S2.
Pasalnya, daftar biaya untuk S2 cukup banyak. Kamu harus mempersiapkan sejumlah biaya, yang di antaranya yaitu:
Biaya pendaftaran
Biaya pertama yang masuk dalam bahasan daftar biaya dan cara menabung untuk S2, yaitu biaya pendaftaran.
Seperti yang diketahui, untuk bisa mengikuti ujian masuk universitas, kamu harus melakukan pendaftaran terlebih dahulu dengan membeli formulir pendaftaran.
Terkait biayanya sendiri, setiap universitas memberikan harga yang berbeda-beda. Namun secara umum, biaya formulir pendaftaran berkisar antara Rp 500 ribu – Rp 2 juta. Hal itu tergantung pada universitas dan program studi yang akan diambil.
Biaya akademis
Selain biaya pendaftaran, kamu juga harus mempersiapkan biaya akademis. Yang mana, biaya akademis sendiri meliputi uang pangkal, uang semester, dan uang-uang lainnya yang berkaitan dengan perkuliahan, dan langsung dibayarkan ke pihak universitas.
Di beberapa universitas, biaya akademis biasanya sudah dimasukkan ke dalam biaya semester. Namun, ada juga universitas yang memberikan biaya tambahan untuk program-program tertentu, seperti misalnya registrasi ulang mata kuliah, biaya sidang tugas akhir, wisuda, dan lain sebagainya.
Intinya, semua biaya akademis selama menjalani pendidikan S2 harus kamu perhitungkan sebaik mungkin. Entah itu akan berlangsung selama satu tahun atau dua tahun.
Jika kamu ingin tahu biaya akademis dengan jelas dan lengkap, maka kamu bisa berkunjung ke situs universitas yang dituju, lalu cek semua biaya pendidikan S2 untuk jurusanmu dengan benar.
Sebagai informasi tambahan, biaya-biaya lainnya seperti print tugas kuliah, fotokopi, penelitian tugas akhir, buku kuliah dan lainnya yang berkaitan dengan pendidikan juga harus masuk dalam hitungan.
Biaya akomodasi
Tak hanya dua biaya di atas saja yang harus kamu hitung dan persiapkan, namun biaya akomodasi pun tak boleh terlewatkan.
Sebab, biaya akomodasi yang meliputi biaya tempat tinggal, makan, dan transportasi harus dibuat anggarannya dengan benar.
Terutama jika kamu merantau. Semua biaya ini harus diperhitungkan, agar nantinya kamu bisa melihat sisa uang yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumtif, atau dialokasikan untuk dana darurat.
Biaya akomodasi sendiri, perhitungannya mengikuti lokasi kampus tempat kamu menempuh pendidikan S2. Karena misalnya kamu kuliah di Jakarta, biaya akomodasinya pasti akan sangat berbeda jika kamu berkuliah di Bandung, Semarang, atau Medan.
Sekarang mari kita asumsikan biaya kuliah S2 dengan Program Studi Kedokteran di Universitas Indonesia.
Biaya pendaftaran: Rp 1.200.000
Biaya masuk atau uang pangkal: Rp 22.000.000
Biaya operasional: Rp 19.000.000
Biaya per semester Rp 20.000.000 (Kuliah 4 semester) = Rp 80.000.000
Biaya akomodasi (sewa kost per bulan) = Rp 1.000.000
Total kamu memerlukan uang sebanyak Rp 123.200.000, apabila kamu ingin melanjutkan studi S2. dengan jumlah biaya sekian, kamu nggak perlu bingung bagaimana cara mengumpulkan uangnya. Sekarang kamu bisa nabung rutin reksadana di aplikasi Bibit dengan fitur Goal Setting.
Nggak cuma nabung saja, tapi kamu bisa mendapatkan keuntungan dari return reksadana. Nah, agar tidak terlalu memberatkanmu, kamu bisa pakai reksadana Pasar Uang yang risikonya kecil dan keuntungannya stabil. Dan berikut langkah-langkah nabung di Bibit dengan fitur Goal Setting!
Di laman home aplikasi Bibit, pilih menu Portofolio.
Klik Tambah Portofolio.
Pilih Pendidikan, lalu Terapkan.
Isi Nama Portofolio, jumlah uang yang harus dikumpulkan, dan kapan target waktunya.
Pilih Reksa Dana Sendiri, lalu klik Lanjut.
Pilih Reksa Dana Pasar Uang, maka akan muncul Top 5 Reksa Dana Pasar Uang yang direkomendasikan oleh Bibit.
Kamu bebas pilih, misal kamu pilih Sucorinvest Money Market Fund.
Lalu kamu bisa langsung isi berapa nominal investasi yang akan kamu tabung, misalnya Rp 1.300.000
Pilih Bayar Sekarang, dan pilih metode pembayaran yang kamu inginkan.
Terakhir, pilih Bayar. Selesai deh!
Berdasarkan rekomendasi Robo Advisor yang merancang portofolio investasi secara optimal sesuai profil risiko dan tujuan investasi secara otomatis, kamu dianjurkan untuk menabung rutin sebesar Rp 1.300.000 per bulan sampai targetmu tercapai di tahun 2030 nanti.
Tapi tetap pastikan lagi kalau kamu bisa mengatur strategi nabung tiap bulan, misal dengan mengurangi jatah belanja online. Jika masih terasa berat, cek kembali prioritas pengeluaran bulanan atau mencari alternatif Universitas lain. Semangat memantapkan diri untuk melanjutkan pendidikan S2 dan tetap konsisten menabung di aplikasi Bibit. Ajak temanmu juga yang ingin melanjutkan kuliah S2 dengan install aplikasi Bibit di Play Store atau App Store!