Kisah investasi bodong dengan berbagai macam modus seperti tidak ada habisnya. Maraknya investasi yang tidak memiliki izin ataupun skema yang jelas ini semakin meresahkan masyarakat. Tak terkecuali juga untuk kaum muda yang baru ingin memulai investasi. Meskipun sering disebut generasi millenial dan gen Z yang dikenal paham teknologi, tapi derasnya arus informasi tetap sering membuat bingung para kaum muda.
Tak jarang hal tersebut membuat banyak orang enggan untuk memulai investasi. Padahal investasi itu penting untuk dilakukan, loh! Dengan berinvestasi, nilai uangmu akan berkembang sehingga kamu dapat melawan inflasi atau kenaikan harga. Selain itu, investasi juga merupakan cara untuk mencapai tujuan keuangan dan mewujudkan impianmu.
Tips Anti Investasi Bodong
Terus gimana nih caranya biar nggak kena tipu ajakan investasi bodong? Tenang saja, di sini ada beberapa tips yang bisa bantu kamu agar terhindar dari investasi bodong. Langsung kita bahas aja yuk, biar kamu bisa merasa lebih tenang dan percaya diri untuk mulai investasi!
1. Pastikan Legalitasnya
Untuk menghindari investasi bodong, hal pertama yang harus dilakukan adalah memastikan keamanan lewat izin dan legalitas perusahaan. Pastikan perusahaan investasi sudah memiliki izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Kamu bisa cek langsung di website resmi OJK. Misalnya seperti Bibit sebagai aplikasi reksa dana sudah terdaftar dan diawasi langsung oleh OJK.
Dengan terdaftar di OJK ataupun instansi pemerintah resmi lainnya, itu berarti perusahaan sudah diseleksi dan dipastikan beroperasi secara legal. Jadi, jangan lupa untuk selalu periksa legalitasnya ya!
2. Pelajari Jenis Investasinya
Saat ini ada berbagai macam produk investasi yang bisa dipilih oleh investor. Penting untuk kamu mempelajari cara instrumen investasi itu bekerja. Mulai dari skema pengelolaan dana, ke mana uang disalurkan, potensi imbal hasil, hingga risiko investasi.
Contohnya seperti reksa dana. Di reksa dana, dana investasi dikelola oleh Manajer Investasi (MI) yang sudah mendapatkan izin dari OJK. Ada aplikasi Bibit yang bekerja sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) dan menjembatani antara investor dengan MI. Sehingga dana tidak dikelola langsung oleh APERD, melainkan oleh MI dan disimpan oleh bank kustodian. Bank kustodian adalah bank yang telah memiliki izin dari OJK dan bekerja sama dengan MI untuk menyimpan dana investasi investor. Sehingga dapat dipastikan dana investasi aman.
Kamu perlu paham juga nih, kalau semakin tinggi potensi imbal hasil, biasanya risiko investasinya juga tinggi. Dengan begitu, kamu bisa lebih mengerti potensi imbal yang wajar. Jadi ke depannya kamu nggak akan mudah tergoda ataupun merasa FOMO (Fear of Missing Out) dengan ajakan investasi yang menjanjikan imbal hasil atau return tinggi dalam waktu singkat.
3. Cari Instrumen Investasi yang Sesuai
Jika baru ingin mulai berinvestasi, carilah instrumen investasi yang cocok untuk pemula. Kamu bisa mulai dengan reksa dana. Kenapa? Soalnya reksa dana dikelola oleh Manajer Investasi yang profesional dan diawasi oleh OJK. Jadi kamu nggak perlu khawatir kalau belum punya kemampuan untuk analisis pasar, karena sudah ada MI yang akan membantu.
Kalau bingung memilih produk reksa dana, kamu bisa coba fitur Robo Advisor di Bibit. Fitur ini mengandalkan teknologi yang bisa membantu kamu untuk merancang portofolio berdasarkan profil risiko dan tujuan keuanganmu. Investasi jadi makin mudah!
Nah, kamu sudah tahu caranya menghindari investasi bodong, kan? Sekarang saatnya mulai investasi. Jangan lupa ajak teman-temanmu agar melek investasi juga, biar nggak terjebak investasi bodong! Supaya kamu dan teman makin untung, pakai kode referral di aplikasi Bibit saja! Kamu berpeluang mendapatkan cashback untuk setiap teman yang mendaftar Bibit dengan menggunakan kode referralmu. Temanmu juga akan dapat cashback, loh. Jadi makin cuan, deh! Tunggu apa lagi?