Diversifikasi aset menjadi hal yang penting dilakukan demi meminimalisasi risiko kerugian dan memaksimalkan potensi keuntungan.
Seperti kutipan dari Warren Buffett yang sering kita dengar, “Don't put your eggs in one basket!”
Ibarat memiliki 20 butir telur, sebaiknya kita tidak menempatkan semua telur itu di keranjang yang sama. Masalahnya, jika ditempatkan di keranjang yang sama dan keranjangnya jatuh, maka 20 telur itu kemungkinan tidak akan utuh lagi.
Sama halnya dengan investasi. Kalau kamu menempatkan seluruh aset di satu instrumen saja, maka risiko penurunan portofolio kamu akan makin besar ketika instrumen investasi yang ada di dalamnya terkoreksi.
Dengan demikian, kamu perlu membagi aset kamu di beberapa instrumen investasi agar performa portofolio menjadi lebih stabil di tengah market yang labil.
Bagaimana Memilih Instrumen Investasi?
Investor bisa memilih instrumen investasi berdasarkan tujuan keuangan dan jangka waktu investasi. Misalnya, untuk dana pensiun.
Jika waktu pensiun kamu masih lebih dari 10 tahun, maka idealnya kamu menempatkan di aset yang cocok untuk jangka panjang, misal di Reksa Dana Saham. Sementara, jika punya tujuan keuangan dalam waktu tiga hingga lima tahun ke depan, kamu bisa menempatkan sebagian aset di Reksa Dana Obligasi.
Namun, jika kamu memiliki tujuan keuangan jangka pendek, pertimbangkan untuk memilih instrumen yang lebih less risk, contohnya Reksa Dana Pasar Uang.
Kenapa Perlu Diversifikasi ke Reksa Dana Pasar Uang?
Melanjutkan contoh di atas, misalnya kamu memiliki keinginan untuk merenovasi kendaraan pada akhir 2023. Artinya kebutuhan ini bersifat jangka pendek atau kurang dari 1 tahun. Oleh karena itu, idealnya kamu memilih aset yang minim risiko dan tidak terlalu fluktuatif.
3 Alasan Reksa Dana Pasar Uang Menarik:
Pergerakan cenderung naik, walaupun memang sangat pelan
Minim volatilitas. Ambil contoh saat IHSG -0,68%YTD per 4 April 2023, pergerakan RDPU tetap stabil naik
Risiko penurunan hampir nihil yang tercermin dalam drawdown
Dengan demikian, jika kamu memang ingin memenuhi kebutuhan jangka pendek atau kurang nyaman dengan fluktuasi pasar yang terjadi belakangan ini, maka kamu bisa mempertimbangkan untuk diversifikasi ke Reksa Dana Pasar Uang ya!
Produk Reksa Dana Pasar Uang di Bibit
TRIM Kas 2
Total return 1 tahun terakhir: 3,76%
Total AUM: Rp4,65 triliun
Drawdown 1 tahun terakhir: 0%
Sucorinvest Money Market Fund
Total return 1 tahun terakhir: 3,81%
Total AUM: Rp6,81 triliun
Drawdown 1 tahun terakhir: 0,01%
Majoris Pasar Uang Syariah Indonesia
Total return 1 tahun terakhir: 4,09%
Total AUM: Rp158,01 miliar
Drawdown 1 tahun terakhir: 0%
Karakteristik Reksa Dana Pasar Uang
Tingkat risiko: Rendah
Komposisi aset: 100% ditempatkan di deposito dan obligasi dengan jatuh tempo kurang dari 1 tahun
Lama investasi: Cocok untuk jangka pendek atau investasi kurang dari 1 tahun
Writer: Tim CRM
Disclaimer: Konten dibuat untuk tujuan edukasi dan bukan merupakan rekomendasi untuk membeli/menjual reksa dana/produk tertentu.