Menikah bukan hanya siap dari segi umur, tapi harus siap dari financial. Namun, akhirnya sebagian orang ada yang menunda menikah karena belum cukup tabungan untuk menggelar resepsi. Bayangkan, jika kedua keluarga mengundang 1.000 orang, tentunya budget yang dikeluarkan bisa ratusan juta.
Dhany seorang pekerja swasta yang ingin menikahi pasangannya, namun sulit menabung biaya menikah karena ia hanya mengandalkan gaji dari perusahaannya sebesar 5juta perbulan. “Kalau gaji cuma segini kapan nikahnya?” sahut Dhany dengan wajah kecewa. Melihat keinginan keluarga dan keluarga dari pasangannya untuk mengundang banyak orang saat resepsi membuatnya menunda pernikahan karena tabungan yang ia miliki belum cukup.
"Saya kalau nabung paling mentok cuma bisa 1 juta perbulan, sementara pasangan saya cuma guru honorer yang gajinya lebih kecil, mungkin hanya bisa nabung 300 ribu perbulannya" tegas
Dengan uang Dhany dan pasangannya sisihkan untuk menabung hanya ada total Rp1.300.000. Bagaimana caranya Dhany bisa mengumpulkan uang untuk repespi pernikahan dengan mengundang 1000 orang? Agar lebih paham sekarang lihat ilustrasi budget resepsi pernikahan yang sederhana.
Kalau, uang yang harus dikumpulkan 48juta, berarti Dhany dan pasangannya harus menabung berapa lama?
Contohnya, jika mereka mengumpulkan uang 48juta di bank saja, maka mereka memerlukan waktu 37 bulan atau setara dengan 3 tahun. Tapi, kalau mereka menabung reksadana dengan profil risiko moderat misalnya memilih investasi reksadana obligasi, hanya dengan 33 bulan Dhany dan pasangannya bisa menikah.
Dengan menabung reksadana untuk biaya nikah, mereka bisa lebih cepat melangsungkan pernikahan. Karena keuntungan atau imbal hasil dari reksadana obligasi dengan simulasi return 8%. Jauh lebih menguntungkan, kan?
Sekarang, menabung bersama pasangan jadi lebih mudah karena di aplikasi Bibit sudah ada fitur Bibit Bareng. Kamu dan pasangan bisa menabung reksadana bersama sampai tujuan kalian tercapai.