Promo dan cashback bagai dua sisi mata uang. Di satu sisi ngasih keuntungan, tapi di sisi lain bikin kamu jadi tambah boros. Kenapa? Karena biasanya ada syarat dan ketentuan yang berlaku untuk bisa dapetin promo/cashback itu misalnya harus ada minimal transaksi, padahal yang kamu butuh nggak sebanyak itu.
Berawal dari promo dan cashback ini, Saras yang hobinya jajan boba memutuskan untuk memanfaatkan cashback yang diperolehnya untuk investasi. Jadi ceritanya, akun bank yang Saras pakai selalu ngasih cashback. Nggak terlalu besar, biasanya dia dapat Rp 10 ribu. Tapi, uang Rp 10 ribu itu nggak akan cukup buat jajan satu gelas boba lagi, kan?
Daripada Saras harus mengeluarkan duitnya lagi, akhirnya dia berpikir “gimana kalo duit 10 ribu-nya aku pakai buat nabung reksadana aja”. Karena, Saras tahu ada beberapa produk reksa dana di aplikasi Bibit yang nawarin investasi mulai dari Rp 10 ribu aja. Mulai saat itu, Saras memutuskan rutin investasi sebesar 10 ribu itu ke aplikasi Bibit, dapat ataupun nggak dapat cashback.
Setiap pagi, Saras yang merupakan karyawan swasta meluangkan waktunya untuk top up reksa dana Rp 10 ribu. Sebulan pertama, Saras sama sekali nggak menyangka kalau sudah berhasil mengumpulkan Rp 300 ribu.
Saras makin semangat, karena pepatah “sedikit demi sedikit lama-lama jadi bukit” benar adanya. Sampai akhirnya di bulan ke-10, karena banyaknya kesibukan di kantor, Saras lupa top up reksa dana. Ditambah lagi, Saras harus fokus ke investasi untuk tujuan keuangan lainnya yaitu kursus IELTS untuk mengejar beasiswa S2.
No problem, karena pada dasarnya investasi itu harus disesuaikan dengan menggunakan uang dingin alias uang nganggur kan? Bukan uang yang seharusnya kamu pakai untuk transportasi harian, uang dari pinjaman online (pinjol) atau bahkan dana darurat yang seharusnya memang nggak boleh diutak-atik.
Saras bertekad, kalau nanti dia mulai lagi berinvestasi Rp 10 ribu sehari jika kondisinya sudah memungkinkan. Long story short, investasi yang awalnya hanya Rp 10 ribuan per hari yang dimulai dari cashback, sekarang udah bertambah menjadi lebih dari Rp 4 juta.
Awalnya Saras memang belum tahu apa tujuan investasi Rp 10 ribu yang dilakukannya. Sehingga dia memilih Reksa Dana Obligasi (RDO) yang ditempatkan sebanyak minimal 80% di obligasi. Meskipun pergerakan RDO fluktuatif dalam jangka pendek, tapi secara jangka menengah bisa ngasih return atau imbal hasil yang lebih tinggi dibanding Reksa Dana Pasar Uang (RDPU).
Berdasarkan profil risiko, Saras adalah jenis investor yang Moderat alias cocok untuk berinvestasi di RDO. Sehingga Saras yakin dengan tujuan investasi Rp 10 ribu yang sekarang dilakukannya.
Di masa depan, Saras berpikir bahwa dia adalah salah satu dari banyak orang yang akan pensiun dan tidak bekerja. Saras ingin mulai mengumpulkan dana pensiun saat masih produktif seperti saat ini. Sehingga, portofolio yang diberi label “Menabung Setiap Hari” ditujukan untuk dana pensiun. Nggak masalah Rp 10 ribu per hari, dia berharap apa yang dilakukannya saat ini bisa berbuah manis di masa depan.
#CeritaCuan ini bisa jadi inspirasi kamu dalam berinvestasi. Kalau kamu merasa bisa seperti Saras tapi pelupa atau nggak mau ribet, kamu bisa pakai fitur “Nabung Rutin” di aplikasi Bibit. Kamu bisa atur nominal hingga waktu yang sesuai dengan apa yang kamu mau, untuk bisa mencapai tujuan keuangan kamu. Jadi, siap memulai investasi Rp 10 ribu pertama kamu? Yuk, Mulai Investasi 10ribu Aja!