Koreksi Pasar di Awal Agustus, Apa Penyebabnya?
IHSG mengalami koreksi -3,4% pada (5/8), menjadi penurunan harian terburuk sejak Mei 2022. Ini disebabkan adanya berbagai sentimen negatif dari makroekonomi hingga pasar keuangan global:
Meningkatnya kekhawatiran akan resesi di AS, pasca–rilis data ketenagakerjaan pada Juli 2024 yang jauh lebih buruk dibandingkan ekspektasi.
Koreksi saham-saham teknologi di AS setelah melonjak sejak awal tahun.
Penurunan -12,4% pada indeks saham Jepang (Nikkei 225), menyusul kenaikan suku bunga acuan yang mengejutkan.
Selain itu, situasi geopolitik turut memburuk seiring adanya potensi retaliasi Iran dan Hizbullah terhadap serangan Israel.
💡Key Takeaways
Koreksi IHSG ini turut berpengaruh juga ke penurunan performa Reksa Dana Saham. Tapi penting untuk kamu tidak mengalami panic selling, karena fluktuasi pasar adalah bagian dari investasi.
Kami menilai walaupun pelemahan pasar global akan memberikan sentimen negatif jangka pendek terhadap pasar saham Indonesia, melambatnya pertumbuhan di AS ini berpotensi mendorong lebih banyak flow ke emerging markets ke depannya. Salah satunya Indonesia, karena investor mencari pertumbuhan yang lebih baik.
Penurunan di pasar saham juga bisa dimanfaatkan untuk mengakumulasi saham-saham berkualitas dengan fundamental yang baik dan memberikan dividen. Baca selengkapnya di sini.
Untuk mengurangi risiko fluktuasi di portofolio dan terhindar dari emotional investing, kamu bisa pakai SIP yang akan otomatis menggunakan prinsip DCA (dollar-cost-averaging) di investasi reksa dana!
Disclaimer: Konten ini hanya dibuat untuk tujuan edukasi dan bukan rekomendasi untuk beli/jual produk investasi tertentu.