Dalam dunia kesehatan kita sering mendengar sebuah kutipan “mencegah lebih baik daripada mengobati”. Setelah dilanda pandemi COVID-19 selama 2 tahun ke belakang, tidak sedikit orang yang mulai memperhatikan pola hidup agar tetap higienis dan terbebas dari virus dan penyakit yang bisa saja muncul.
Namun, apakah hanya dengan menjaga pola hidup sudah cukup? Jawabannya tidak! Selain menjaga pola hidup yang baik, kita tetap harus memonitor kesehatan dengan melakukan Medical Check Up secara rutin.
Tujuan melakukan Medical Check Up (MCU) untuk mengetahui tanda-tanda penyakit yang bahkan mungkin kita tidak tahu bahwa kita mengidap penyakit tersebut. Nanti, hasil dari pemeriksaan tersebut akan dicatat pada rekam medis yang diperlukan untuk membantu proses diagnosa dan rencana yang dibutuhkan dalam perawatan.
Lalu apa aja sih yang diperiksa dalam Medical Check Up? Berdasarkan tujuannya, terdapat berbagai jenis medical check up yang ditawarkan oleh beberapa lembaga penyedia fasilitas kesehatan seperti Rumah Sakit atau Klinik, baik itu yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta. Berikut contoh jenis serta biaya Medical Check Up di salah satu Rumah Sakit di Jakarta:
Dari total biaya tersebut, kita harus punya biaya darurat yang bisa dicairkan secara cepat atau instan. Idealnya, dana darurat dipersiapkan sebanyak 3-6 kali total pengeluaran bulanan tanpa memperhitungkan anak, sedangkan dengan memperhitungkan anak, Dana Darurat haruslah sebanyak 12 kali pengeluaran bulanan.
Mempersiapkan Dana Kesehatan Saat Darurat
Anggar, seorang lelaki lajang berusia 35 tahun sedang berupaya untuk mempersiapkan dana darurat untuk dirinya sendiri karena ia berstatus single atau belum menikah. Dana darurat tersebut akan digunakannya untuk keperluan kesehatan dan juga kebutuhan mendesak yang sudah/belum ia perkirakan.
Dengan gaji bulanan Rp. 8.000.000 dan biaya bulanan kurang lebih Rp. 6.000.000, maka Dana darurat yang harus ia siapkan adalah..
Rumus Dana Darurat = Biaya bulanan x 6
= Rp. 6.000.000 x 6
= Rp. 36.000.000
Dari perhitungan di atas, Anggar perlu menyiapkan Rp. 36.000.000 sebagai dana daruratnya yang harus ia kumpulkan dalam waktu 12 bulan atau 1 tahun. Maka, jumlah yang harus Ia sisihkan dalam satu bulan adalah Rp. 3.000.000 saja. Saat sudah terkumpul sebanyak Rp. 36.000.000, Anggar tidak hanya bisa menggunakannya untuk melakukan Medical Check Up, namun juga untuk hal-hal mendesak lainnya.
Siapkan Dana Kesehatan dengan Portofolio Bibit Darurat
Untuk mengumpulkan dana kesehatan salah satunya bisa dengan instrumen investasi yaitu dalam bentuk Reksadana. Contohnya reksa dana Pasar Uang yang minim risiko dan aman. Menyimpan biaya kesehatan saat darurat di produk reksa dana juga berpotensi memiliki hasil return yang meningkat mengikuti kondisi market. Bibit Darurat dapat menjadi pilihan yang tepat untukmu dalam membantu penyimpanan uangmu. Ditambah dengan adanya fitur Instant Redemption di aplikasi Bibit mempermudah kamu untuk mencairkan dana kesehatanmu di saat darurat. Caranya mudah:
Pilih Produk
Klik Explore
Pilih ‘Pencairan Instan’
Pilih salah satu reksa dana yang bertanda petir
Lalu, klik BELI
Bagaimana? Mudah bukan? Memiliki Dana Darurat yang dapat kita cairkan kapanpun menjadi sangat mudah untuk berinvestasi sekaligus menyiapkan dana darurat dengan aplikasi Bibit.